BMKG: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

9 Februari 2021 23:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana awan mendung di langit Jakarta, Rabu (21/10/2020). BMKG menyatakan saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik yang bisa menimbulkan kondisi cuaca ekstrem di Indonesia, BMKG pun menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan b Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Suasana awan mendung di langit Jakarta, Rabu (21/10/2020). BMKG menyatakan saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik yang bisa menimbulkan kondisi cuaca ekstrem di Indonesia, BMKG pun menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan b Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
BMKG mencatat sebagian besar wilayah Indonesia saat ini telah memasuki musim hujan. Masyarakat pun diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi dalam sepekan ke depan.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga telah diprediksi sejak Agustus 2020 lalu, bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada Januari - Februari 2021 di sebagian Sumatera bagian selatan.
Kemudian, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua.
"Berdasarkan kondisi tersebut, maka kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangannya, Selasa (9/2).
Ilustrasi hujan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Guswanto mengatakan, analisis BMKG menunjukkan kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
"Hal ini disebabkan oleh munculnya pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dan munculnya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah utara Indonesia sehingga mempengaruhi pola arah dan kecepatan angin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, kondisi labilitas atmosfer yang kuat di sebagian wilayah Indonesia dapat turut berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal," imbuhnya.
Warga menerjang banjir yang melanda Bojongasih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (25/12/2020). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memperkirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Cuaca ekstrem ini diperkirakan terjadi di wilayah berikut:
1.Aceh
2.Sumatera Utara
3.Sumatera Barat
4.Jambi
5.Bengkulu
6.Sumatera Selatan
7.Lampung
8.Banten
9.Jawa Barat
10.Jawa Tengah
11.DI Yogyakarta
12.Jawa Timur
13.Bali
14.Nusa Tenggara Barat
15.Nusa Tenggara Timur
16.Kalimantan Tengah
17.Kalimantan Selatan
18.Kalimantan Timur
19.Kalimantan Utara
20.Sulawesi Tengah
21.Sulawesi Selatan
22.Sulawesi Tenggara
23.Maluku Utara
24.Maluku
25.Papua Barat
26.Papua
Tim SAR Gabungan mengevakuasi warga menggunakan tali saat banjir di Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (9/2). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
Sementara berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (Impact Based Forecast - IBF) untuk potensi dampak banjir/banjir bandang pada periode 10-11 Februari 2021 dengan status siaga adalah:
ADVERTISEMENT
1.Banten
2.Jawa Barat
3.Jawa Tengah
4.Jawa Timur
Sementara itu untuk Potensi pertumbuhan Awan Cumulonimbus (Cb) di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL / Occasional) untuk periode tanggal 08 – 14 Februari 2021 berpotensi di wilayah sebagai berikut:
Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur.
Kemudian, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua, perairan barat Bengkulu, Laut Jawa, Samudra Hindia selatan Jawa, Selat Makasar, Laut Banda, Laut Arafuru.
Perahu nelayan pulang dari melaut di pantai Puger, Jember, Jawa Timur, Senin (1/2/2021). Foto: Seno/ANTARA FOTO
Untuk Prakiraan Gelombang sepekan kedepan, dengan ketinggian 1.25 - 2.5 m (kategori sedang) berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh hingga Kep. Nias, perairan Bengkulu, perairan Kep. Anambas - Natuna, Laut Natuna, perairan timur Lingga - Bintan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makasar, Laut Flores.
ADVERTISEMENT
Kemudian, perairan Bau-bau dan Wakatobi, perairan Kep. Sermata hingga Tanimbar, perairan selatan Kep. Kai - Aru, Laut Banda, Laut Sulawesi, perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua, Laut Arafuru.
Gelombang tinggi menghantam pinggiran pesisir pantai Ampenan, Mataram, NTB, Rabu (27/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sedangkan gelombang dengan ketinggian 2.5-4.0 m (kategori tinggi) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, perairan barat Kep. Mentawai, perairan Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT.
Terkait perkirakan cuaca terkini, masyarakat bisa mengakses layanan melalui https://www.bmkg.go.id/, media sosial @infoBMKG, aplikasi iOS dan android Info BMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
ADVERTISEMENT