BNN Gerebek Gudang Narkoba di Cikarang, Sita 100 Kg Sabu dan 160 Ribu Ekstasi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Ini merupakan hasil pengintaian yang kami lakukan. Kami tangkap seorang tersangka yang berencana bertransaksi di lokasi kejadian," kata Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari dikutip dari Antara, Jumat (29/5).
Arman mengatakan, penggerebekan ini berawal dari tertangkapnya seorang pria bernama Agustiar (33) di depan Rumah Sakit Mitra, Cikarang Selatan, pada Kamis siang. Agustiar yang sedang mengemudikan mobil boks diduga hendak bertransaksi narkoba.
"Agustiar sebenarnya telah diintai lebih dari satu pekan sebelum ditangkap. Kemudian BNN meringkus Agustiar bersama mobil boks yang dikendarai," ucap Arman.
Dari penangkapan itu, Arman menuturkan, pihaknya menemukan sebanyak 66 paket sabu seberat 60 kilogram. Sabu itu dibungkus dalam karung beras bersama sejumlah karung berisi beras lainnya untuk mengelabui aparat.
ADVERTISEMENT
"Awal pemeriksaan, yang bersangkutan memang mengaku hanya mengirim beras namun setelah digeledah, kami temukan sabu," tutur Arman.
Setelah menangkap Agustiar, BNN langsung melakukan pengembangan hingga mendapat lokasi penyimpanan sabu itu di Desa Jayamukti. Hasil penggerebekan di sana, BNN menemukan sebanyak 16 paket berisi ekstasi masing-masing berisi 10.000 butir.
"Total ada 160.000 butir ekstasi yang kami temukan. Kami temukan kembali barang bukti sabu lainnya yang jika ditotal berat brutonya diperkirakan ada 100 kilogram," ungkap Arman.
Sabu dan Ekstasi Berasal dari Malaysia
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Arman mengatakan, narkoba itu berasal dari Malaysia untuk diedarkan di Indonesia. Cikarang dipilih menjadi tempat penyimpanan karena lokasinya strategis dan berdekatan dengan ibu kota Jakarta serta kota besar lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak berhenti di sini. Kami menduga masih terdapat narkoba lainnya karena di lokasi ini kami temukan banyak karung beras yang kami duga isinya juga narkoba. Pemeriksaan selanjutnya kami turut terjunkan K-9 atau pasukan anjing pelacak untuk menelusuri barang haram lainnya," kata Arman.
Sementara itu, salah seorang petugas keamanan perumahan, Karmin (40), mengaku tidak mengetahui jika di daerahnya terdapat lokasi penyimpanan narkoba. Sebab, tidak pernah ada aktivitas mencurigakan di sana.
"Justru yang mencurigakan itu karena ada dua orang yang diam terus di dekat lokasi. Itu sudah hampir seminggu. Kami curiga itu siapa tapi ternyata itu katanya orang BNN yang mengintai," kata Karmin.
"Kalau yang aktivitas di rumah itu tidak curiga, tahunya memang tempat menyimpan beras tapi ternyata narkoba," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Arman menuturkan, saat ini Agustiar beserta barang bukti 100 kg sabu dan ratusan ribu butir ekstasi dibawa ke Kantor BNN di Cawang, Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona!