BNPB: Banjir Demak Bukan Karena Selat Muria, Tapi Faktor Tanggul Jebol

25 Maret 2024 20:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalur Pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Kamis (21/3/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jalur Pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Kamis (21/3/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan kondisi terkini banjir Demak, Jawa Tengah. Dia menyebut beberapa daerah yang sempat terdampak kini sudah mulai surut.
ADVERTISEMENT
Abdul juga menyampaikan penyebab banjir di Demak bukan hanya faktor alam saja. Namun, ada faktor lainnya yakni jebolnya tanggul.
"Kita harus tahu penyebab dari kejadian itu apa sehingga untuk membuat analisa lebih lanjut pun kita bisa terarah jadi akan sangat baik sekiranya apakah itu peneliti, apakah para pakar bisa melihat langsung kondisi di lapangan, kita bisa tahu apa sih penyebab banjir ini. Ini lebih banyak disebabkan tanggul jebol," kata Abdul dalam keterangannya, dikutip dari akun YouTube BNPB, Senin (25/3).
Banjir ini juga dikait-kaitkan dengan keberadaan Selat Muria. Terkait hal ini, Abdul memberi penjelasan.
"Sebenarnya Selat Muria itu melintang Demak kemudian Kudus sampai dia memisahkan Gunung Muria dari Pulau Jawa. Sedangkan kalau kita lihat ini sebenarnya bukan faktor alamnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Foto udara banjir yang merendam permukiman warga di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Kamis (21/3/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Menurut dia, di banjir Demak ini, faktor alam tak dominan. Meski intensitas hujan sangat tinggi.
"Memang intensitas hujan sangat tinggi tetapi yang menyebabkan genangan sangat intensif di hampir 7 ribu hektare kawasan karena jebolnya tanggul," ujarnya.
"Jadi kita bisa bayangkan ada 7 titik jebolnya tanggul yang kemudian air dengan intensitas debit tinggi di Sungai Wulan, Sungai Lusi yang berakibat ketiga kabupaten sebenarnya, Kudus, Demak, Gerobogan itu tidak bisa dibendung. Nah ini yang menyebabkan genangan sedemikian hebatnya. Jadi bukan karena selat muria muncul lagi ya," jelasnya.

Update Jumlah Pengungsi

Abdul mengatakan, dari data 24 Maret 2024 pukul 19.00 WIB, warga yang mengungsi jumlahnya mencapai 13 ribu. Jumlah ini berkurang yang sebelumnya mencapai 24 ribu orang pada 18 Maret.
ADVERTISEMENT
"Itu artinya di beberapa tempat itu sudah surut sehingga masyarakat sudah bisa kembali ke rumah masing-masing. Memang cukup banyak di daerah masih terendam dan masyarakat kemarin yang dilihat bapak presiden itu masih ada yang tinggal di beberapa titik pengungsian kita masih menjamin kebutuhan masyarakat terdampak. Itu bisa kita tuntaskan paling tidak sampai banjir surut dan ini upaya penanganan banjir tetap kita optimalkan," kata dia.