BNPB Belum Terima Laporan Kerusakan Akibat Gempa 7,0 M di Kepulauan Talaud

Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images

BNPB sejauh ini belum menerima laporan adanya kerusakan bangunan akibat gempa bumi berkekuatan 7,0 magnitudo yang mengguncang Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Gempa di Melonguane terjadi pada Kamis (21/1) malam pukul 19.23 WIB atau 21.23 WIT.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyebut BPBD Kepulauan Talaud masih terus melakukan monitoring.

"Hingga kini, BPBD setempat belum menerima informasi terkait dampak gempa dengan kedalaman 119 Km tersebut," kata Raditya dalam keterangannya.

"BNPB terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud. Saat ini BPBD setempat sedang menghimpun informasi dari desa-desa yang teridentifikasi merasakan guncangan gempa," tambah dia.

Sejauh ini, laporan yang diterima BNPB adalah listrik di Kepulauan Talaud padam. Akses komunikasi juga sulit.

"Kondisi di Kepulauan Talaud sekarang ini tidak ada penerangan atau lampu mati serta komunikasi juga agak sulit," ucap Raditya.

Lebih lanjut, Raditya menyebut getaran gempa dirasakan warga selama beberapa detik. Masyarakat sekitar juga sempat panik.

"Pusat Pengendali Operasi BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud melaporkan warganya merasakan guncangan kuat selama 3 detik. Saat gempa, warga sempat panik," tutup dia.

Sebelumnya, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa di Melonguane berpotensi merusak di daerah Miangas dan Talaud.

"Berpotensi merusak di Miangas dan Talaud," tulis Daryono di akun Twitternya.

BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami. Gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).