BNPB: Buku Panduan Perubahan Perilaku Corona Jadi Acuan di Pengungsian Bencana

16 Oktober 2020 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga korban banjir bandang mengungsi di masjid kawasan kantor Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (16/7).  Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga korban banjir bandang mengungsi di masjid kawasan kantor Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (16/7). Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah pusat melalui Satgas Penanganan COVID-19 meluncurkan buku panduan perubahan perilaku dalam menangani dan menghadapi pandemi corona. Buku ini juga akan menjadi acuan dalam proses evakuasi korban bencana dan protokol saat warga berkumpul di pengungsian.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya buku ini maka harapannya akan kita sampaikan ke semua daerah agar evakuasi yang mereka siapkan sudah mengikuti program kesehatan dan juga harapannya adalah perubahan perilaku terjadi pada saat mereka berkumpul di tempat pengungsian," kata Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, dalam diskusi BNPB secara online, Jumat (16/10).
Deputi Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Lilik memastikan pihaknya telah mengirim surat ke kepala daerah terkait kesiapan tempat pengungsian yang menerapkan protokol kesehatan dan sesuai dengan buku pedoman ini. Mengingat sejumlah daerah saat ini sudah mulai terdampak fenomena La Nina dan dampaknya, seperti banjir dan longsor.
"BNPB sudah mengirimkan surat ke semua kepala daerah untuk kemudian melakukan kesiapsiagaan di antaranya adalah mempersiapkan tempat-tempat evakuasi yang berbasis pada proposal kegiatan tempat tinggal sementara," jelas Lilik.
Ilustrasi banjir. Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
Oleh karena itu, Lilik menganggap keberadaan buku panduan ini membantu dalam menyatukan persepsi perubahan perilaku, termasuk dalam menghadapi bencana alam di tengah pandemi corona.
ADVERTISEMENT
"(Sehingga) bagaimana kita harus punya satu acuan yang sama, begitu sama dari Sabang hingga Merauke, termasuk kami yang di BNPB," imbuhnya.
Lilik tak menampik sejak pandemi corona terjadi di Indonesia, terjadi berbagai perubahan perilaku. Mulai dari pemakaian masker yang awalnya hanya dikhususkan bagi orang sakit hingga kini diwajibkan untuk semua orang.
"Begitu juga saat kami ketemu dengan pejabat WHO kami ditegur, Pak Kepala, Ketua Satgas (Doni monardo) juga ditegur tidak boleh pakai masker, katanya masker itu untuk yang sakit sekarang sudah berubah ini perubahan-perubahan seperti itu," cerita Lilik.
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona