BNPB ke Komunitas Industri di Banten: SOP Evakuasi Harus Dilatih

13 Januari 2019 2:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo saat bertemu dengan komunitas industri wilayah provinsi Banten di PT Chandra Asri, Serang, Banten, Sabtu (12/1).  (Foto: Fachrul irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo saat bertemu dengan komunitas industri wilayah provinsi Banten di PT Chandra Asri, Serang, Banten, Sabtu (12/1). (Foto: Fachrul irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo bertemu dengan komunitas industri Provinsi Banten di PT Chandra Asri, Serang, Banten, Sabtu (12/1). Pertemuan itu untuk mensosialisasikan mitigasi bencana di wilayah Banten.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut, berbagai instansi seperti BMKG, PVMBG, KKP, Pushidrosal, dan ahli tsunami yang ikut dalam rombongan BNPB menyampaikan hasil temuan mereka terkait potensi bencana tsunami di wilayah Banten atau sekitar Selat Sunda.
Doni berharap penjelasan dari para pakar dapat diterima dengan baik oleh para pengelola industri chemical yang hadir dalam pertemuan tersebut. Dengan begitu, mereka siap menghadapi berbagai ancaman bencana, baik tsunami maupun gempa bumi.
“Setiap daerah tentu berbeda cara mengantisipasinya. Dengan demikian, kami juga memberikan sebuah imbauan kepada bapak ibu sekalian untuk memperhitungkan potensinya, kemudian yang kedua juga adalah waktunya,” kata Doni dalam pertemuan tersebut.
Kepala BNPB, Doni Monardo beserta staff saat meninjau lokasi terdampak tsunami Selat Sunda di Tanjung Lesung. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB, Doni Monardo beserta staff saat meninjau lokasi terdampak tsunami Selat Sunda di Tanjung Lesung. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Jenderal bintang tiga itu mengingatkan waktu datangnya bencana tidak bisa diduga. Maka, dia ingin pelaku industri selalu siap untuk evakuasi seluruh pekerja, entah saat pagi atau malam hari.
ADVERTISEMENT
“Kalau waktunya pagi dan siang ketika orang bekerja mungkin gampang, tidak sulit untuk melakukan evakuasi dan sebagainya. Tapi ketika malam hari ini tentu harus juga diperhitungkan. Saya yakin bapak ibu sekalian sudah punya SOP itu,” kata Doni.
“Tetapi kalau SOP itu tidak dipraktekkan dan tidak diuji coba, sangat mungkin nanti terjadi mendadak,” tambahnya.
Kepala Pusat Penelitian Geoteknoligi LIPI, Eko Yulianto (rompi oranye) menjelaskan soal koral besar yang terbawa oleh tsunami kepada Kepala BNPB Letjen Doni Monardo. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Penelitian Geoteknoligi LIPI, Eko Yulianto (rompi oranye) menjelaskan soal koral besar yang terbawa oleh tsunami kepada Kepala BNPB Letjen Doni Monardo. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Menurut Doni, bencana tidak bisa dihindari. Yang bisa dilakukan hanya berusaha untuk mengurangi risiko dari bencana tersebut. Dengan begitu dia meminta hasil pertemuan tersebut disampaikan hingga ke jajaran bawah agar semua orang siap menghadapi bencana.
“Apa yang sudah kita lakukan malam ini jangan berhenti pada tingkat unsur pimpinan. Ada Pak Danrem, ada Pak Kapolres, ada Pak Dandim, ada Danlanal. Tolong ini teruskan kepada satuan yang terbawah sehingga kita semuanya punya sebuah kesiapan yang lebih baik,” kata Doni menganjurkan
ADVERTISEMENT