BNPB: Korban Gempa Cianjur yang Rumahnya Rusak Ringan Boleh Berangsur Pulang

27 November 2022 19:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah warga yang ditinggal oleh penghuninya di Kampung Buniaga, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Cianjur, Rabu (23/11/2022). Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rumah warga yang ditinggal oleh penghuninya di Kampung Buniaga, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Cianjur, Rabu (23/11/2022). Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Seminggu sudah sejak gempa pertama berkekuatan 5,6 SR mengguncang Cianjur. Usai kondisi mulai terkendali, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebut korban dengan kondisi rumah rusak sedang dan ringan bisa secara bertahap kembali ke rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT
Suharyanto mengaku kondisi ini tidak serta merta langsung diwujudkan. Pasalnya banyak pengungsi yang enggan untuk pulang ke rumah sebab takut gempa masih akan terjadi meski sudah ada arahan aman dari BMKG.
"Nah yang rumah rusak ringan dan sedang ini kalau nanti dari BMKG sudah bisa meyakinkan kepada pengungsi, ini pengungsi pada takut nih walaupun dari BMKG juga sudah sudah tidak ada lagi yang gempa besar, tapi mudah-mudahan Minggu depan ini sudah mereka sudah yakinlah bahwa walaupun ada gempa susulan sudah tidak membahayakan," ujar Suharyanto pada konferensi pers yang digelar secara daring, Minggu (27/11).
Usai berhasil diyakinkan untuk dapat kembali ke rumah, masyarakat dibantu TNI dan pemerintah daerah dapat membereskan puing puing yang ada dan memperbaiki kerusakan kecil yang diakibatkan gempa.
ADVERTISEMENT
"Sehingga yang rumah rusak sedang dan ringan ini bisa berangsur-angsur kembali ke rumahnya sambil memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil itu," ujar Suharyanto.
Berdasarkan hasil pantauan BNPB pasca 7 hari gempa Cianjur, ditemukan beberapa rumah yang masih bagus. BNPB berharap bila masyarakat berhasil diyakinkan untuk kembali ke rumah masing-masing, rumah yang besar dan punya ruangan kosong dapat ditempati oleh tetangga.
"Nah yang masih bagus ini kalau sudah tidak ada lagi gempa itu bisa ditempati dan kalau misalnya punya ruangan ada ruangan kosong itu bisa menampung tetangganya," tambahnya.
Tapi tenang, Suharyanto menjamin menampung ini tidak akan gratis melainkan akan diberikan bantuan dari pemerintah sebagai uang sewa tinggal.
Terbaru rumah rusak mencapai 62.628 rumah. Jumlah ini terdiri atas rusak berat ini 27.434 rumah, rusak sedang 13.070 rumah, dan rusak ringan 22.124 rumah.
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB menegaskan bahwa rumah rusak berat dapat dilakukan pendataan agar dapat segera dibangun ulang (relokasi). Ia menyebut akan diberikan tanah sekitar 2 hektare dari Kementerian PUPR. Targetnya mulai pekan depan rumah-rumah ini sudah mulai dibangun.
"Nah yang rusak berat 27.000 rumah ini ini secara paralel dilaksanakan pendataan supaya segera bisa dibangun," ujarnya.
Suharyanto mengaku banyak hal yang harus dibenahi pasca bencana. Akan tetapi ia menegaskan bahwa kehidupan harus terus berjalan.
"Artinya bencananya sudah lewat tanggap baru daruratnya selesai tinggal pasca pemulihan. Dan kehidupan tentu masih harus terus-terus berjalan hidup harus terus berjalan itu," tutupnya.