Persiapan Operasi TMC di Lanud Halim

BNPB: Modifikasi Cuaca Berhasil Turunkan Intensitas Hujan Jabodetabek

8 Januari 2020 9:53 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas mempersiapkan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Pangkalan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (3/1).  Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas mempersiapkan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Pangkalan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (3/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
BNPB dan BPPT bersama TNI terus melakukan modifikasi cuaca agar hujan lebat tak turun di Jabodetabek. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ini mulai dilakukan sejak banjir besar melanda Jabodetabek 1 Januari 2020.
ADVERTISEMENT
Hasil modifikasi cuaca sudah bisa dirasakan. Salah satunya dirasakan pada Senin (6/1). Hari itu, tidak ada hujan lebat dalam waktu yang lama turun di Jabodetabek.
Keberhasilan ini terus coba dipertahankan. Tim kembali memodifikasi cuaca pada Selasa (7/1). Total 4 sorti penerbangan dengan pesawat CN 298 dan Cassa 212-200 TNI AU.
Sejumlah petugas mempersiapkan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Pangkalan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (3/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Penyemaian dilakukan di wilayah barat daya, barat, barat laut. Total bahan semai NaCl untuk penyemaian mencapai 6,4 ton.
"Berdasarkan laporan BPPT, hujan berhasil diturunkan di perairan barat laut dan barat daya Jabodetabek. Laporan ini merujuk pada data satelit yang menunjukkan wilayah terjadinya hujan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo, dalam keterangannya, Rabu (8/1).
Jalur modifikasi cuaca BNPB dan BPPT. Foto: Dok. BNPB
Pada sorti pertama tim menyemai menggunakan CN295, bahan semai NaCl sebanyak 2,4 ton disebarkan pada wilayah barat hingga barat daya Jabodetabek, sorti berikutnya dengan Casa 212-200 dengan kapasitas semai 800 kg mendistribusikan bahan semai di perairan Selat Sunda.
ADVERTISEMENT
Sorti ketiga, bahan semai ditebar di barat laut Jabodetabek, sedangkan sorti terakhir dengan CN 295 bahan semai sejumlah 2,4 ton disemai pada wilayah barat hingga barat laut Jabodetabek.
"Sejak dilakukan pada 3 Januari 2020 lalu, operasi TMC melalui pesawat fixed-wings telah melakukan 20 sorti penerbangan dengan total bahan semai NaCl mencapai 32 ton," tambah dia.
Jalur modifikasi cuaca BNPB dan BPPT. Foto: Dok. BNPB
BNPB bekerja sama dengan BPPT dan TNI akan terus melakukan operasi TMC mengingat manfaat TMC untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, khususnya curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi jatuh di wilayah Jabodetabek.
Penerapan TMC bertujuan untuk menurunkan hujan ke wilayah yang aman dan jauh dari permukiman penduduk atau sebelum awan memasuki kawasan padat penduduk, seperti di wilayah Selat Sunda atau Laut Jawa. Hujan yang turun dimodifikasi dengan penggunaan Natrium Klorida (NaCl) yang ditebarkan ke bibit awan melalui pesawat Casa 212-200 dan CN-295.
Jalur modifikasi cuaca BNPB dan BPPT. Foto: Dok. BNPB
Pelaksanaan operasi TMC untuk penanggulangan bencana banjir di Jabodetabek dan sekitarnya tentunya harus memperhatikan pertumbuhan awan. Hal itu menjadi faktor penting yang harus terus dipantau secara berkesinambungan.
ADVERTISEMENT
"Oleh sebab itu, guna membantu pengamatan cuaca dan kondisi awan di wilayah target, BPPT bekerja sama dengan BMKG untuk analisis data cuaca yang tersedia dari radar Stasiun Meteorologi Cengkareng," ucap dia.
Jalur modifikasi cuaca BNPB dan BPPT. Foto: Dok. BNPB
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten