Bobby Tak Tugaskan Tim Ambil Formulir Pilgub Sumut ke PDIP-PKS
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim internal Wali Kota Medan Bobby Nasution berkeliling untuk mengambil formulir pemilihan gubernur (Pilgub) Sumut dari sejumlah partai, hari ini, Selasa (21/5).
ADVERTISEMENT
Tim Bobby mengutamakan untuk mengambil formulir melalui partai dari koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres lalu. Adapun KIM adalah Golkar, Demokrat, Gerindra, dan PAN.
Di Gerindra, Bobby sudah menjadi kader dan menjadi kendaraan utama untuk maju Pilgub. Sementara di Golkar, ia mendapatkan surat tugas untuk maju.
Namun, di luar KIM, Bobby juga akan mendaftar melalui parpol lain. Hari ini, tim internal Bobby bergerak menuju markas NasDem hingga Partai Hanura.
“Dari Demokrat akan bergerak ke PKB, Perindo, Nasdem, PPP, Hanura, untuk pengambilan formulir,” kata Tim Internal Bobby, Rikki Pangeran Siregar, di Kantor DPD Demokrat Sumut.
Dari daftar partai yang disebut, PDIP dan PKS tidak termasuk. Apakah artinya Bobby menutup pintu kedua partai ini?
ADVERTISEMENT
Belum ada jawaban pasti soal ini. Pangeran mengaku dirinya belum diperintahkan untuk mengambil formulir di 2 partai tersebut.
“Sementara belum ada penugasan ke saya (untuk ambil formulir via PDIP dan PKS). Yang diberikan ke saya hanya itu. Saya hanya bekerja menjalankan tugas,” kata dia.
Hubungan Bobby dan PDIP memang memanas usai gonjang-ganjing Pilpres lalu. PDIP menilai Bobby yang saat itu mengkhianati partai karena mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Padahal, PDIP mengusung Ganjar-Mahfud.
Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya menyebut Bobby sudah di-blacklist. Bobby boleh saja mendaftar, tapi peluang mengusung tipis.
"Banyak tokoh di Sumut kapasitasnya jauh di atas Bobby,” kata Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya pada Rabu (17/4).
“Walaupun Bobby katanya punya kekuatan A, kekuatan B, bapaknya (mertuanya) Presiden dan sebagainya. Ini kan pemilihan dari rakyat. Rakyat yang menentukan siapa yang layak jadi gubernur bukan presiden,” sambungnya.
Di sisi lain, PKS cenderung punya kedekatan lebih dengan calon petahana Edy Rahmayadi. Mantan pangkostrad ini menjadi ketua pemenangan AMIN (Anies-Muhaimin) di Pilpres lalu. Pasangan ini diusung oleh PKS bersama PKB dan Nasdem.
ADVERTISEMENT
Edy pun sudah mendaftar Pilgub Sumut via PKS. Sementara hubungan PKS dan Jokowi, selama ini kerap berseberangan.