Bocah 12 Tahun di Bali Meninggal karena Corona, Sempat Didiagnosa DBD

2 Juni 2020 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi positif terkena virus corona.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang anak berinisial GALP berusia 12 tahun meninggal karena terpapar virus corona di RSUP Sanglah, Minggu (31/5) kemarin.
ADVERTISEMENT
Mirisnya, diagnosa COVID-19 keluar setelah keluarga menguburkannya di desanya di Banjar Dinas Serongga Kelod, Batubulan, Kabupaten Gianyar.
Ketua Harian Gugus Tugas Kabupaten Gianyar I Made Wisnu Wijaya mengatakan, awalnya, Minggu (24/5), bocah laki-laki itu mengalami demam. Dia lalu dirawat orang tuanya di rumah selama dua hari.
Selanjutnya, Kamis (28/5), GALP dibawa ke RS Ganesha karena mengalami demam, mual, dan nyeri saat menelan. "Saat itu dia didiagnosa DBD (Demam Berdarah Dengue)," kata Wisnu, Selasa (2/6).
Tim dokter lalu merujuk GALP ke RSUP Sanglah karena kondisinya semakin menurun. Di RSUP Sanglah, tim dokter melakukan uji virus corona dengan model rapid test dan menunjukkan hasilnya reaktif. Tim dokter lalu mengambil swab.
ADVERTISEMENT
Namun, Minggu (31/5), GALP meninggal. Keluarganya memutuskan segera membawa GALP ke rumah duka dan melakukan penguburan dengan prosesi agama Hindu.
"Selanjutnya pada tanggal 31 Mei 2020, jenazah dibawa ke Setra (kuburan) untuk disemayamkan sesuai prosesi Agama Hindu hanya saja tanpa prosesi nyiramin, karena pihak keluarga curiga dengan kematian yang begitu cepat, sehingga pihak keluarga berinisiatif tidak melibatkan banyak orang dan menjalankan protokol kesehatan penanganan COVID-19," kata Wisnu.
Besok harinya, Senin (1/6) hasil swab GALP menunjukkan positif COVID-19. Tim Dinas Kesehatan Bali sedang melakukan tracing contact dengan para staf rumah sakit, dan pelayat.
"Tanggal 2 Juni 2020 Pukul 09.00 WITA, dilaksanakan swab bagi keluarga yang kontak erat sebanyak 4 orang kedua orang tua, adik dan tante yang merawat dan menjaga pasien, untuk anggota keluarga dan kerabat yang terlibat dalam prosesi pemakaman masih dilakukan pendataan untuk dilakukan rapid test," kata Wisnu.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, jumlah kasus COVID-di Bali per Senin (1/6) ada 482 orang, 334 sembuh dan 5 orang meninggal. Dengan kematian GALP kasus kematian di Bali menjadi 6 orang.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona