Bocah 12 Tahun yang Terjepit Reruntuhan Crane Selama 5 Jam Berhasil Dievakuasi

15 Oktober 2021 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah crane terjatuh saat proses peruntuhan menara air milik PDAM Tirta Asasta di Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (15/10). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah crane terjatuh saat proses peruntuhan menara air milik PDAM Tirta Asasta di Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (15/10). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok bersama tim gabungan berjibaku menyelamatkan Yasmin (12), korban yang terhimpit puing bangunan reruntuhan crane dan menara air di Depok.
ADVERTISEMENT
Crane dan menara air milik PDAM itu jatuh di Jalan Mawar, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Akibatnya, dua rumah warga dan tiga penghuninya mengalami luka ringan dan berat.
Kabid Pengendalian dan Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Welman Naipospos mengatakan, evakuasi korban terhimpit bangunan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal itu dikarenakan proses evakuasi membutuhkan penanganan ekstra dan ketelitian untuk menyelamatkan korban.
"Sekitar lima jam korban berhasil dievakuasi dari puing bangunan dan beton," ujar Welman, Jumat (15/10).
Welman mengungkapkan, anggotanya melakukan pemotongan beton maupun besi dengan ketelitian, untuk menghindari beton yang berada di atas tubuh korban.
Untuk itu, pihaknya melarang siapa pun yang mencoba mengangkat beton yang berada di atas tubuh korban.
ADVERTISEMENT
Sebuah crane terjatuh saat proses peruntuhan menara air milik PDAM Tirta Asasta di Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (15/10). Foto: Dok. Istimewa
"Jadi kami menyelamatkan korban terlebih dahulu baru mengangkat beton karena kan tangan sebelah kanan terhimpit bangunan," ungkap Welman.
Untuk menguatkan korban yang terhimpit bangunan dengan kondisi tubuh lemas, lanjut Welman, korban diberikan bantuan oksigen dari tenaga medis di tengah evakuasi pemotongan puing bangunan. Welman mengakui, evakuasi korban mengalami kendala karena puing bangunan yang harus dipotong dengan alat.
"Kendalanya karena terhimpit oleh beton, kami khawatir pernapasannya terganggu sehingga kami berikan oksigen dan memotong dengan alat yang ada," ucap Welman.
Welman menuturkan, setelah lima jam, proses evakuasi akhirnya berhasil dilakukan. Untuk memberikan pertolongan kesehatan, korban telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Lukanya apa saja saya kurang tahu, yang jelas kayaknya korban di bawa ke RS Mitra Keluarga," tutup Welman.
ADVERTISEMENT
==
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews