Bocah Laki-laki di Aceh Tewas Tersengat Listrik saat Main Layangan

1 April 2021 23:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bermain layang-layang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bermain layang-layang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang bocah laki-laki bernama Azizi Pratama Putra (11) meninggal dunia akibat tersengat listrik saat bermain layangan. Korban merupakan warga Gampong Jawa, Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Kutaraja AKP Zhia Ul Archam mengatakan, korban tersengat listrik saat mengambil layang-layang miliknya yang tersangkut di kabel listrik bertegangan tinggi.
"Korban tersengat arus listrik pada saat mengambil layang miliknya yang tersangkut pada kabel TM yang ada di pinggir jalan menggunakan sebatang tiang yang terbuat dari alumunium," kata Zhia dalam keterangannya.
Sebelum tewas, korban bermain layangan bersama temannya di depan Paud Al Jannati. Tiba-tiba layangan miliknya tersangkut di kawat listrik yang bertegangan menengah (TM).
Bocah laki-laki bernama Azizi Pratama Putra (11), warga Gampong Jawa, Banda Aceh meninggal dua akibat tersengat arus listrik. Foto: Dok. Istimewa
Korban memanjat pagar tembok di depan Paud Azizi Al-Jannati untuk mengambil layangnya yang tersangkut dengan menggunakan galah dari aluminium. Nahas, korban terjatuh dalam keadaan tak sadar diri.
Korban diduga tidak mengetahui alumunium yang digunakan untuk mengambil layangan itu dapat menghantar arus listrik yang dapat mengenai badannya.
ADVERTISEMENT
"Saat itu para teman-teman korban langsung memanggil ibu korban dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Kesdam IM untuk tindakan medis. Namun Allah berkehendak lain dan Azizi Pratama Putra pun meninggal dunia," ujarnya.
Zhia mengimbau kepada seluruh orang tua agar mengawasi setiap kegiatan anak-anaknya ketika bermain. Terutama dalam bermain layangan yang dapat menyebabkan gangguan pada pasokan listrik ke pedesaan.
“Perlu perhatian serius semua pihak terutama orang tua dalam mengawasi kegiatan anak-anak serta perangkat desa untuk melarang para pemain layang yang dapat menyebabkan gangguan pada pasokan listrik ke perdesaan," ungkapnya.
“Selain membahayakan dirinya sendiri seperti bermain layangan di jalan, juga riskan terhadap anak-anak yang berkejaran mengejar layangan putus. Keselamatan anak tersebut sangat riskan saat mengejar layangan putus, dampaknya kemungkinan terbesar akan tertabrak pengendara. Selain itu tali layangan juga bisa berdampak lebih tragis yakni jika mengenai kabel listrik bertegangan tinggi,” tutup Zhia.
ADVERTISEMENT