Bom Bunuh Diri di Afghanistan, 24 Orang Tewas Termasuk Pelajar

25 Oktober 2020 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di rumah sakit setelah bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Minggu, (24/10). Foto: Mohammad Ismail/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di rumah sakit setelah bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Minggu, (24/10). Foto: Mohammad Ismail/Reuters
ADVERTISEMENT
Korban tewas akibat serangan bom bunuh diri di sebuah pusat pendidikan di Kabul, Afghanistan menjadi 24 orang termasuk pelajar.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, ledakan terjadi di tempat kursus yang menampung ratusan siswa, berada di kawasan Dast-e-Barchi pada Sabtu (24/10) sore.
Kementerian Kesehatan Afghanistan mengatakan, sebagian besar korban adalah pelajar berusia antara 15 dan 26 tahun.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian mengatakan penjaga keamanan telah mengidentifikasi seorang pelaku yang diduga meledakkan bom bunuh diri tersebut.
Sejumlah anggota keluarga korban berkumpul di rumah sakit dekat lokasi kejadian untuk mencari keluarga mereka yang tewas. Jenazah korban diletakkan di lantai rumah sakit, sementara petugas di luar mendorong pasien yang terluka dengan tandu untuk perawatan.
Suasana di rumah sakit setelah bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Minggu, (24/10). Foto: Mohammad Ismail/Reuters
NATO maupun pemerintah Afghanistan mengutuk kejadian tersebut.
Seorang juru bicara Taliban di Twitter membantah bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi pada saat yang sensitif ketika tim yang mewakili pemberontak dan Pemerintah bertemu di Qatar untuk mencari kesepakatan damai.
ADVERTISEMENT
Sementara itu ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di Kabul tersebut dalam pernyataan di Telegram, tanpa memberikan bukti.
Suasana di rumah sakit setelah bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Minggu, (24/10). Foto: Mohammad Ismail/Reuters
Seorang guru di dekat lokasi kejadian mengatakan bahwa dia dan staf pengajar lainnya terkejut dengan aksi penyerangan yang dilakukan di lembaga pendidikan.
“Semua siswa penuh energi, termasuk keluarga miskin mereka berharap memiliki masa depan lebih cerah,” ujar guru yang enggan disebutkan namanya itu.
Sebelumnya puluhan siswa juga tewas di daerah yang sama di Kabul dalam serangan terhadap pusat pendidikan pada tahun 2018 yang mengakibatkan puluhan orang tewas.