BOR Pasien Corona di Wisma Atlet 50% Lebih, Bisa Penuh Kalau Tak Diantisipasi

30 November 2020 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas tenaga kesehatan bersiap untuk didekontaminasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas tenaga kesehatan bersiap untuk didekontaminasi di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kasus corona yang melonjak imbas long weekend pada akhir Oktober dan beberapa kerumunan acara, membuat tingkat okupansi atau keterisian pasien yang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran meningkat.
ADVERTISEMENT
Kepala Sekretariat RSD COVID-19 Wisma Atlet, Kolonel Laut (K), dr RM Tjahja Nurrobi, mengatakan tingkat okupansi pasien corona dirawat di Tower 4, 6, dan 7 mencapai lebih dari 50 persen. Tiga tower tersebut dipergunakan untuk merawat pasien corona dengan gejala ringan dan sedang.
Sementara okupansi pasien corona yang dirawat di Tower 5 Wisma Atlet mencapai 80 persen. Tower tersebut dikhususkan bagi pasien corona tanpa gejala (OTG.
"Untuk yang isolasi mandiri saat ini (okupansi pasien corona) kurang lebih sudah mencapai 80%. Sedangkan yang Tower 4, 6, dan 7 ini sudah mencapai 50 sekian persen," ujar Tjahja dalam diskusi di BNPB, Jakarta, Senin (30/11).
Lampu-lampu ruang perawatan menyala di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/11). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Tjahja menambahkan, lonjakan kasus corona juga terlihat dari tingkat okupansi di hotel-hotel yang menjadi tempat isolasi mandiri pasien corona tanpa gejala. Bahkan tingkat okupansi pasien corona di beberapa hotel sudah penuh.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa hotel yang sudah penuh juga, misalkan hotel, kalau enggak salah Hotel Ibis Senen, Grand Asia Penjaringan, ada Hotel U Stay Mangga Besar, ini sudah hampir, bahkan mencapai 100%," ucapnya.
Melihat lonjakan tersebut, Tjahja menilai perlu antisipasi dari seluruh pihak agar disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Pasien mengintip suasana luar gedung dari balik jendela ruang perawatan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/11). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Jika tidak, bukan hal mustahil tingkat okupansi di Wisma Atlet dan hotel-hotel yang menjadi tempat isolasi mandiri penuh dalam beberapa hari ke depan.
"Mudah-mudahan kita berdoa, trennya tidak bertambah tinggi, tapi bisa melandai. Karena kalau dengan tren seperti ini, kita takutkan nanti timbul semacam luapan," tutupnya.