BOR RS Corona di Jakarta Turun: Isolasi 11%, ICU 18%

6 April 2022 9:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menyiapkan peralatan kesehatan untuk pasien COVID-19 di ruang IGD RSPJ Ekstensi Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Senin (19/7/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menyiapkan peralatan kesehatan untuk pasien COVID-19 di ruang IGD RSPJ Ekstensi Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Senin (19/7/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan DKI Jakarta kembali melaporkan perkembangan data keterisian tempat tidur bagi perawatan pasien COVID-19 di Jakarta per 3 April 2022. Keterisian atau BOR di 140 rumah sakit rujukan mengalami penurunan yang signifikan baik kamar isolasi maupun ICU.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Instagram @dkijakarta pada Rabu, (6/4) data keterisian ruang isolasi sudah menurun 11 % dari total 4.992 tempat tidur (TT). Dengan keterisian sebanyak 535 orang.
Angka ini turun drastis dibandingkan data per 27 Maret lalu. BOR untuk kamar isolasi mencapai 15 persen dari capaian keterisian 799 orang dari total ketersediaan 5.345 tempat tidur (TT).
Hal serupa juga terjadi di kamar ICU, untuk keterisian tempat tidur kini hanya mencapai 18 % dari total ketersediaan ruang ICU sebanyak 813 tempat tidur (TT) yang ada di rumah sakit. Dengan total pasien yang menghuni sebanyak 146 orang.
Dibanding pekan sebelumnya, keterisian tempat tidur bagi pasien rawat ICU mencapai 22% dari total ketersediaan ruang ICU sebanyak 907 tempat tidur (TT) yang ada di rumah sakit. Dan untuk total pasien yang menghuni sebanyak 200 orang.
ADVERTISEMENT
Pada 28 Maret–3 April, jumlah PCR di Jakarta mencapai 89.144 tes dengan jumlah kasus terdeteksi positif Covid-19 sebanyak 4.746 orang.
Sebelumnya, pada 21 Maret–27 Maret sekitar sudah ada 97. 133 orang yang dites dengan jumlah kasus positif sebanyak 6.167 orang. Hal ini menunjukkan bahwa tracing kasus Covid-19 mengalami penurunan drastis.
Apalagi, dengan angka positivity rate yang mengalami penurunan dari 6,35 % menjadi 5,28 % di pekan ini.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus melakukan strategi 3T, yaitu Testing, Tracing, dan Treatment. Langkah ini terus diupayakan untuk bisa mendeteksi secara dini masyarakat yang terpapar virus Covid-19, baik itu OTG (orang tanpa gejala) maupun yang mempunyai komorbid (penyakit bawaan).
Warga Jakarta diimbau untuk tetap disiplin dan mematuhi protokol kesehatan 6M, yaitu memakai masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjaga pola makan dan hidup sehat, serta menjauhi kerumunan. Tidak lupa juga untuk segera ikut serta melakukan vaksinasi di sentral vaksinasi yang telah disediakan Dinkes DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Reporter: Fadelia Fauziah Rahma