BOR RS Corona di Jakarta Turun: Isolasi 15 %, ICU 22 %

30 Maret 2022 14:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menyiapkan peralatan kesehatan untuk pasien COVID-19 di ruang IGD RSPJ Ekstensi Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Senin (19/7/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menyiapkan peralatan kesehatan untuk pasien COVID-19 di ruang IGD RSPJ Ekstensi Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Senin (19/7/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan perkembangan data keterisian tempat tidur bagi perawatan pasien COVID-19 di Jakarta. Keterisian atau BOR di 140 rumah sakit rujukan mengalami penurunan yang signifikan baik kamar isolasi maupun ICU.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari instagram @dkijakarta, Rabu (30/3), data keterisian per 27 Maret 2022, tercatat capaian ruang isolasi sudah masuk 15 % dari total 5.345 tempat tidur (TT). Dengan keterisian sebanyak 799 orang.
Angka ini turun drastis dibandingkan data pekan lalu. Pada 23 Maret 2022, BOR untuk kamar isolasi mencapai 20 %. Dengan capaian keterisian 1.116 orang dari total ketersediaan 5.683 tempat tidur (TT).
Hal serupa juga terjadi di kamar ICU, keterisian tempat tidur kini hanya mencapai 22 % dari total ketersediaan ruang ICU sebanyak 907 tempat tidur (TT) yang ada di rumah sakit. Dengan total pasien yang menghuni sebanyak 200 orang.
Dibanding pekan sebelumnya, keterisian tempat tidur bagi pasien rawat ICU mencapai 23% dari total ketersediaan ruang ICU sebanyak 6.067 tempat tidur (TT) yang ada di rumah sakit. Dan untuk total pasien yang menghuni sebanyak 1.339 orang.
ADVERTISEMENT
Pada 21 Maret – 27 Maret, jumlah PCR di Jakarta dialokasikan sebanyak 97.133 tes dengan jumlah kasus positif 6.167 orang.
Kemudian, pada 14 Maret – 20 Maret sekitar sudah ada 123.925 orang yang dites dengan jumlah kasus positif sebanyak 9.890 orang.
Bukti ini menunjukkan bahwa tes PCR yang ada di DKI Jakarta semakin menurun. Apalagi, dengan angka positivity rate juga selaras mengalami penurunan dari 22,36 % menjadi 15,11 % di pekan ini.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus melakukan strategi 3T, yaitu Testing, Tracing, dan Treatment. Hal ini diupayakan untuk bisa mendeteksi kasus positif masyarakat yang terpapar virus Covid-19, baik itu OTG (orang tanpa gejala) maupun yang mempunyai komorbid (penyakit bawaan).
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mengimbau warga untuk tetap disiplin dan tetap mematuhi protokol kesehatan 6M, yaitu memakai masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjaga pola makan dan hidup sehat, serta menjauhi kerumunan. Tidak lupa juga untuk mengajak warga mengikuti vaksinasi bagi yang belum.
Reporter: Fadelia Fauziah Rahma