BOR Wisma Atlet 20%, Siap Hadapi Lonjakan Corona Usai Warga Balik dari Mudik

11 Mei 2021 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di RSDC, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di RSDC, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bad Occupancy Ratio (BOR) jumlah tempat tidur yang terpakai di RSDC Wisma Atlet saat ini 20,2 persen. Hal itu disampaikan oleh Pangdam Jaya yang juga Pangkogasgabpad Mayjen Dudung Abdurachman.
ADVERTISEMENT
Sebagai Pangkogasgabpad, Dudung bertanggung jawab dengan kondisi di RSDC Wisma Atlet yang khusus menangani kasus virus corona.
"Saat ini saya informasikan kondisinya yang ada di Wisma Atlet tower 4, 5, 6 itu hanya 20,20 persen," kata Dudung usai rapat koordinasi arus balik bersama Polda Metro Jaya, Selasa (11/5).
Sejumlah pasien positif COVID-19 berolahraga di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Jumlah keterisian RSDC Wisma Atlet merupakan bagian dari antisipasi bila pemudik yang kembali ke Jakarta ada yang postif virus corona. Sehingga mereka bisa diisolasi di sana.
"Untuk antisipasi itu, kami sudah antisipasi baik Wisma Atlet Kemayoran maupun Pademangan. Sehingga kalau terjadi lonjakan laporan dari puskesmas kami sudah mengantisipasi," ungkapnya.
Babinsa dan Bhabinkamtibmas selama periode arus balik mudik diminta untuk melakukan swab test antigen kepada para pemudik yang kembali. Hal itu untuk mencegah penularan dari pendatang ke warga sekitar di lingkungannya.
Petugas memeriksa berkas pasien COVID-19 saat tiba di IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
"Berbagai kegiatan tracing juga akan kita lakukan kepada para pendatang yang nanti akan kita cek. Jangan sampai nanti justru yang positif mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang nantinya terjadi klaster," kata Dudung.
ADVERTISEMENT
Dudung berharap kegiatan tersebut mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Sehingga bisa maksimal dalam menangani kasus corona.
"Ke depan TNI-Polri seawal mungkin sudah merencanakan bagaimana kalau mereka datang, kemudian masuk tempat tinggal, dan bagaimana kalau dia terpapar, fasilitasnya sudah kita antisipasi ke depan. Nanti kita akan meminta dukungan pemda dan pemerintah pusat, khususnya sarana dan prasarana pendukung karena apa yang kita punya terbatas dan perlu dukungan pemda dan pemerintah pusat," pungkasnya.