Boy Rafli Soroti Ada Peningkatan Konten Radikal di Medsos saat Pandemi

15 September 2021 11:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menilai generasi muda perlu meningkatkan kewaspadaan atas persoalan intoleransi, radikalisme dan terorisme. Sebab, menurut dia, konten semacam itu kini makin mudah diakses oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Konten-konten seperti radikalisme intoleran itu begitu leluasa di era global ini. Begitu leluasa dapat kita akses di sosial media," kata dia dalam keterangannya yang diunggah di situs Unpad sebagaimana dilihat, Rabu (15/9).
Menurut Boy, salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan yakni dengan bijak menggunakan media sosial (Medsos). Konten yang hendak dikonsumsi harus dipilah agar tidak terprovokasi.
Dia pun menambahkan di masa pandemi ada semacam peningkatan pemanfaatan media sosial untuk menyebarluaskan konten radikalisme. Namun dalam rilis itu, tidak disebutkan konten radikalisme seperti apa yang dimaksud.
"Literasi digital terhadap generasi muda ini yang wajib terus kita lakukan," ucap dia.
Selain bijak sosial media, upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme pun dapat dilakukan melalui peningkatan wawasan keagamaan, kebangsaan, dan sosial politik. Dia mengingatkan, generasi muda jangan sampai melupakan jati diri bangsa.
ADVERTISEMENT
"Dengan melakukan upaya penguatan nilai-nilai luhur bangsa, kita harapkan seluruh generasi muda bangsa Indonesia akan semakin cinta kepada negara ini, karena mencintai negara ini adalah merupakan kewajiban kita bersama tentunya sebagai anak bangsa," ungkap dia.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Arief Sjamsulaksana Kartasasmita menilai kampus seharusnya tak hanya menghasilkan sarjana yang baik tapi juga mampu menjaga keutuhan bangsa.
“Kami di Unpad menyadari bahwa menghasilkan seorang sarjana yang baik saja tidak cukup," kata dia.