BP2MI Bakal Pertemukan Dua Perguruan Silat yang Baku Hantam di Taiwan

6 September 2023 20:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mengamankan dua kelompok pencak silat asal Indonesia yang terlibat tawuran di depan stasiun kereta Changua, Taiwan, Sabtu (2/9/2023). Foto: Changua  County Police Department
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mengamankan dua kelompok pencak silat asal Indonesia yang terlibat tawuran di depan stasiun kereta Changua, Taiwan, Sabtu (2/9/2023). Foto: Changua County Police Department
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BP2MI mengaku tengah berupaya menyelesaikan masalah bentrokan dua perguruan silat yang melibatkan 30 warga negara Indonesia (WNI) di Changua, Taiwan.
ADVERTISEMENT
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengaku akan mencoba mempertemukan kedua belah pihak yang terlibat bentrokan tersebut.
"Saya juga sedang berpikir mempertemukan kedua kelompok ini. Kita harus pertemukan kelompok ini, kita lakukan perjanjian perdamaian atau apa," ujar Benny saat dihubungi, Rabu (6/9).
Keributan antar dua kelompok tersebut sudah sering terjadi. BP2MI mencatat sejak 2022 ada 9 kali bentrokan dan menewaskan 2 WNI.
Benny mengaku tak ingin insiden ini kembali terulang lagi. Oleh karenanya, pihaknya bersama Kementerian Luar Negeri dan Disnaker mesti berkoordinasi terkait masalah ini.
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
"Tentu harapan saya ini tidak terjadi lagi, sehingga langkah-langkah nanti Kemlu, Disnaker, BP2MI, harus duduk satu meja untuk membahas masalah tidak boleh terjadi lagi," ucapnya.
Bentrokan antar kelompok bela diri itu terjadi pada Minggu (3/9) malam sekitar pukul 23.00 waktu setempat. Motifnya dipicu rasa ingin saling adu kebolehan dari masing-masing perguruan silat.
ADVERTISEMENT
Akibat peristiwa ini, 1 WNI asal Trenggalek, Jawa Timur bernama Jainal Fanani tewas. Sementara, 1 WNI bernama Ario Eko Cahyono mengalami luka.
Atas kejadian tersebut, sebanyak 29 orang yang terlibat diamankan. 15 di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Para terduga pelaku kini telah dibawa ke Kantor Kejaksaan Distrik Changua.