BPN: 470.331 Data di Daftar Pemilih Tetap yang Bermasalah Dicoret

14 April 2019 21:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi Gerindra, Ahmad Riza Patria pada saat mengisi acara diskusi dengan tema 'Potensi Golput di Pemilu 2019' di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politisi Gerindra, Ahmad Riza Patria pada saat mengisi acara diskusi dengan tema 'Potensi Golput di Pemilu 2019' di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyebut ada 470.331 nama dalam daftar pemilih yang dicoret KPU karena bermasalah. Jubir BPN Ahmad Riza Patria menjelaskan, data itu ia dapat saat bertemu dengan KPU dan perwakilan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Bima, pagi tadi.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, ketiga pihak menyepakati ada 944.000 data yang ada dalam daftar pemilih tetap diperbaiki. Sementara untuk 470.331 lainnya yang bermasalah akan dicoret.
“Data pemilih yang dilakukan perbaikan, jadi data yang kami sampaikan diakui oleh KPU dan diperbaiki sebesar 944.000, kemudian dari data itu ada 470.331 yang dicoret,” kata Rizai di Media Center BPN, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Minggu (14/4).
Jubir BPN, Ahmad Riza Patria. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Riza menjelaskan, nama yang dicoret dari daftar adalah nama-nama yang terindikasi ganda, hingga sudah dinyatakan meninggal dunia. Meski demikian, Riza menyebut, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan KPU untuk menuntaskan 17,5 juta daftar pemilih bermasalah versi BPN.
“Itu yang ganda atau ditemukan orangnya sudah meninggal dan salah, dan lainnya. Kemudian yang diperbaiki itu umpamanya, harusnya itu ada kesalahan penulisan dan sebagainya itu sudah diperbaiki. Poin kami, bahwa apa yang kami sampaikan ini dengan maksud baik agar data lebih bersih,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Komisioner KPU Viryan Azis menjelaskan, jika dibandingkan dengan Pemilu 2014, jumlah daftar pemilih yang bermasalah mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi setelah ada perbaikan data yang dilakukan KPU.
"Pemilu 2014 di DP4 dari pemerintah serta DPT hasil pemutakhiran data pemilih jumlah pemilih 3 kategori (DPT, DPTb, dan DPK) tersebut di angka 20 juta. Sekarang jadi 17 juta," kata Viryan di Hotel Sari Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (27/3).