BPN: Serangan Jokowi soal Lahan Jadi Berkah Buat Prabowo

21 Februari 2019 17:43 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi Gerindra, Ahmad Riza Patria pada saat mengisi acara diskusi dengan tema 'Potensi Golput di Pemilu 2019' di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politisi Gerindra, Ahmad Riza Patria pada saat mengisi acara diskusi dengan tema 'Potensi Golput di Pemilu 2019' di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (18/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pemenangan Nasional (BPN) menyebut serangan Jokowi terhadap Prabowo soal kepemilikan lahan di Kalimantan Timur dan Aceh menguntungkan pihaknya. Sebab, dari pertanyaan tersebut, terbongkarlah kubu siapa yang sebenarnya memiliki lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang lebih besar dari Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Pertanyaan yang menyerang itu ya namanya orang baik, Tuhan memberkahi. Apa yang saya bilang memberkahi pertama Pak Jokowi ingin menjebak ingin memermalukan seolah-olah Prabowo bicara ini (kepemilikan lahan) tapi punya lahan besar, ternyata Pak Jokowi lupa di sekitar Pak Jokowi lebih banyak orang yang punya HGU seperti itu," kata juru kampanye Prabowo-Sandi, Riza Patria, dalam diskusi 'Buntut Siasat Debat Kedua' di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (21/2).
Riza menuturkan, serangan Jokowi malah berbalik arah. Salah satunya ketika Wapres Jusuf Kalla mengungkapkan lahan yang dikuasai Prabowo berizin. Dan izin itu didapatkan saat JK menjabat sebagai Wapres di era kepemimpinan SBY.
"Yang saya bilang berkah ternyata Pak JK bela, Pak Dahlan Iskan bela, kemudian yang ketiga kenapa saya bilang itu serangan malah berkah, orang akhirnya tahu, oh Prabowo itu Pahlawan," kata Riza.
Kedua Pasangan Capres menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Pahlawan yang dimaksud Riza karena pada saat pembelian izin HGU, ada beberapa pihak asing yang juga menginginkan menguasai lahan tersebut. Namun, JK menginstruksikan, agar lahan itu dikuasai oleh orang Indonesia, bukan asing. Pada titik itu, kata Riza, Prabowo bisa dibilang pahlawan karena berani membayarnya sehingga tidak jatuh pada tangan asing.
ADVERTISEMENT
"Ternyata Pak JK juga ngomong mau dibeli oleh asing, ngantre ada tiga asing, yang kita dengar, Singapura, Malaysia, Inggris. Hebatnya lagi di situ Pak JK menyampaikan, kepada Agus Martomardoyo (Menkeu era SBY), kasih ke pribumi jangan kasih ke asing. Hebat pemimpin, harus ada keberpihakan, inilah substansi yang ingin dibangun oleh Prabowo Subianto, pemimpin itu harus berpihak," kata Riza.
"Jadi, kita malah bersyukur diserang oleh HGU ternyata. Saya semalam sengaja tuh sebelum salat Subuh, bukan pamer salat Subuh bukan, sebelum salat Subuh saya baca-baca dikit di suatu media, dibeberin itu siapa saja yang pumya HGU gede-gede eh di situ dipaparkan katanya lebih banyak di kubu Pak Jokowi," pungkasnya.
Sebelumnya, pernyataan yang dianggap menyerang itu dilontarkan oleh Jokowi saat debat kedua Pilpres membicarakan soal pembagian sertifikat tanah. Jokowi dianggap menyerang usai menyebut Prabowo memiliki ratusan ribu hektar tanah.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak memberikan kepada yang gede-gede. Saya tahu Pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kaltim, sebesar 220 ribu hektare, juga di Aceh Tengah ada 120 ribu hektare," terang Jokowi.