news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPN: Survei Maret Prabowo-Sandi 48%, Jokowi-Ma’ruf 46%

11 Maret 2019 8:27 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade Foto: Instragam @andre_roside
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen Gerindra Andre Rosiade Foto: Instragam @andre_roside
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), saat berbicara di depan ribuan milenial menyebut elektabilitasnya turun di beberapa daerah padahal pencoblosan tinggal sebulan lagi.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyatakan apa yang dikatakan Jokowi benar. Bahkan menurut juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, pasangan calon nomor urut 02 berdasarkan survei internal sudah unggul dari pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Andre mengatakan, saat ini Prabowo-Sandi sudah unggul sebesar 2 persen secara nasional. Keunggulan itu mulai terjadi sejak Maret 2019.
"Di survei internal kita itu di Maret sudah tertinggal dari kita. Kita sudah salip, kami 48 persen, Pak Jokowi 46 persen," kata Andre, Minggu (10/3).
Andre juga menepis pernyataan calon wakil presiden Ma'ruf Amin yang menyatakan telah unggul di Jawa Barat. Hasil surveinya menunjukkan, Prabowo-Sandi masih unggul di Jawa Barat dengan selisih 15 persen.
Setelah merasa unggul di beberapa daerah, kata Andre, BPN Prabowo-Sandi masih berfokus untuk menaikkan perolehan suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di kedua provinsi itu, Andre mengakui, Jokowi-Ma'ruf masih unggul.
ADVERTISEMENT
"Di Jateng kita masih tertinggal ya, tapi suara kita sudah jauh meningkat dibanding 2014. Di Jatim kita masih tertinggal tipis, itu akan kita kejar," ujarnya.
Kendati demikian, Andre membantah turunnya elektabilitas Jokowi di beberapa daerah karena kampanye hitam. Turunnya tingkat keterpilihan calon petahana itu, menurut Andre, karena Jokowi ianggap gagal menunaikan janji kampanye pada 2014.
"Masyarakat kecewa, karena masyarakat kehidupannya lebih sulit. Cari pekerjan sulit, harga sembako dirasakan berat. Harga listrik naik, ekonomi sulit sehingga masyarakat menginginkan perubahan dan memilih Prabowo-Sandi," ujarnya.
Sebelumnya, saat bicara di hadapan para pendukungnya dalam Festival Satu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Jokowi mengungkap elektabilitasnya turun di banyak daerah, padahal pemilu tinggal sebulan lagi.
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto
"Saya titip, kita ini sudah tinggal 36 hari, di banyak daerah kita turun elektabilitas karena kabar fitnah, kabar bohong," ucap Jokowi di hadapan para pendukung yang mayoritas milenial itu, Minggu (10/3).
ADVERTISEMENT
Jokowi meminta para pendukung dan relawan untuk merespons cepat kondisi ini, karena fitnah itu mengancam kemenangannya untuk menjabat di periode kedua bersama Ma'ruf Amin.
Di banyak kesempatan, fitnah yang sering dibantah Jokowi adalah dia bagian dari PKI, Jokowi antiulama, mementingkan China, hingga pembagian sertifikat tak bermanfaat.