BPOM Resmikan Laboratorium Pengujian COVID-19 dengan Kapasitas BSL-2

20 Mei 2020 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang dokter berjalan di dekat alat tes swab virus Corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Seorang dokter berjalan di dekat alat tes swab virus Corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Obat dan Makanan meresmikan Laboratorium Pengujian Spesimen COVID-19 dengan standar BSL-2. Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, kehadiran laboratorium ini sangat penting sebagai prasarana pendukung, terutama ketika Indonesia sedang mencegah penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
"Tentunya laboratorium adalah salah satu sarana pendukung yang sangat penting untuk BPOM, sehingga kami bisa berfungsi dengan optimal dan memberikan kontribusi," kata Penny dalam sambutannya, Rabu (20/5).
Menurut Penny, inovasi ini dilakukan untuk membantu pemerintah meningkatkan kualitas dan kapasitas pengujian COVID-19. Melalui laboratorium ini, diharapkan pengujian swab dapat lebih ditingkatkan lagi.
"Yang terus kami tingkatkan untuk memperluas test swab COVID-19 dengan PCR yang alhamdulilah yang kami miliki baik di laboratorium pusat maupun di seluruh balai di Indonesia. Dengan demikian BPOM dapat memberi dukungan agar kita segera keluar dari krisis ini," tuturnya.
Kepala Badan Pengawa Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti dalam talkshow "Endorse Komsetik Aman atau Menuai Bencana" di Jakarta, Rabu (25/9/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Penny berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sehingga peningkatan pengujian laboratorium dapat selesai dalam 4 minggu. Ia berharap pengujian tidak hanya dilakukan di laboratorium BPOM pusat saja, tapi juga di laboratorium BPOM di setiap daerah.
ADVERTISEMENT
"Kami akan terus menginsentifkan, meluaskan langkah-langkah pengujian deteksi dari swab COVID-19 di Jakarta dan tentunya juga didukung oleh laboratorium lain di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Lima laboratorium BPOM, yaitu PPPOMN dan laboratorium di 4 Balai Besar/Balai POM (Gorontalo, Makassar, Jayapura, Ambon), siap operasional mendukung percepatan pengujian spesimen COVID-19.
Kapasitas pengujian spesimen COVID-19 sebanyak 300 sampel/hari oleh PPPOMN, 200 sampel/hari oleh Balai POM di Gorontalo, 150 sampel/hari oleh Balai Besar POM di Makassar, 90 sampel/hari oleh Balai Besar POM di Jayapura, dan 180 sampel/hari oleh Balai POM di Ambon.
Hingga 19 Mei 2020, PPPOMN telah melakukan pengujian terhadap 1.065 sampel COVID-19. Selain PPPOMN, Badan POM juga memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) di 33 provinsi yang dilengkapi dengan fasilitas laboratorium terakreditasi. Beberapa di antaranya telah memiliki peralatan Real Time PCR (RT-PCR), sehingga dapat ditingkatkan kapasitasnya untuk melakukan pengujian COVID-19. UPT Badan POM yang telah melakukan pengujian spesimen dan hasil ektraksi spesimen COVID-19, yaitu Balai POM di Gorontalo (777 sampel), Balai Besar POM di Jayapura (41 sampel), Balai POM di Ambon (153 sampel), dan Balai Besar POM di Makasar yang mulai beroperasi melakukan pengujian spesimen pada 18 Mei 2020 (19 sampel).
ADVERTISEMENT
Badan POM melalui 16 Balai Besar/Balai POM di daerah juga berkontribusi terhadap upaya penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Daerah setempat dengan meminjamkan PCR atau alat pendukungnya. Ke-16 daerah tersebut adalah Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tenggara serta Lampung, Jambi, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat. Selain itu, Balai Besar POM di Banda Aceh siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam upaya percepatan pengujian spesimen COVID-19.
===========
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.