BPOM Terus Kawal Aspek Mutu hingga Keamanan Vaksin Sinovac Setelah EUA Keluar

29 Januari 2021 18:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis menunjukkan vaksin COVID-19 Sinovac. Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis menunjukkan vaksin COVID-19 Sinovac. Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
ADVERTISEMENT
BPOM RI telah mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat terhadap vaksin Sinovac. Setelah EUA terbit, pemerintah langsung memulai vaksinasi secara serentak dimulai dengan penyuntikan pada Presiden Jokowi pada 13 Januari.
ADVERTISEMENT
BPOM memastikan tetap mengawal distribusi vaksin meski telah mengeluarkan EUA. Pengawalan dilakukan di setiap titik distribusi agar vaksin yang diterima masyarakat mutu dan khasiatnya dipastikan sesuai ketentuan.
"Menjadi tugas kita bersama dan BPOM selalu mendampingi dan memberikan sampling terhadap mutu dari vaksin yang masih tetap stabil pada waktu tertentu," kata Kepala BPOM RI Penny K. Lukito dalam jumpa pers di PT Bio Farma Bandung, Jumat (29/1).
Kepala BPOM Penny Lukito mengumumkan izin darurat vaksin corona Sinovac, Senin (11/1). Foto: BPOM
Penny menyebut, pengawalan dilakukan dengan melibatkan instansi terkait seperti pemerintah daerah setempat.
Sebab vaksinasi merupakan gerakan kemanusiaan sebagai sebuah bangsa. Gerakan itu dilakukan dengan memenuhi aspek syarat vaksinasi dan jumlah sasarannya.
Infografik syarat penderita hipertensi dan diabetes bisa divaksin. Foto: kumparan
"Jadi kami sudah melihat kerja sama dan kolaborasi itu sudah ada karena memang ini program vaksinasi COVID-19 untuk bisa keluar dari pandemi ini adalah kerja besar kita bersama sebagai suatu bangsa dan ini juga gerakan kemanusiaan ya," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Penny menuturkan ada dua indikasi program vaksinasi dianggap berhasil.
"Ada dua hal bagaimana program vaksinasi ini bisa berhasil. Yakni pertama ini adalah program kemanusiaan atau act of humanity bagaimana kesadaran kita semua bisa dibangun," tutur Penny.
"Kedua, menjamin aspek mutu, keamanan dan khasiat tidak berhenti saat BPOM memberikan authorization, tapi ini harus terus kita kawal di setiap titik tersebut harus melakukan penyimpanan yang sesuai dengan ketentuan di mana untuk vaksin Sinovac," tutup dia.
Sejumlah kendaraan taktis (rantis) Polda Kalbar mengawal truk bermuatan vaksin corona Sinovac setibanya di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (5/1). Foto: Jessica Helena Wuysang/ANTARA FOTO