BPOM: Vaksin Pfizer Harus Disimpan di Suhu -60 sampai -90 Derajat Celsius

15 Juli 2021 18:19 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Denis Balibouse/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Denis Balibouse/REUTERS
ADVERTISEMENT
BPOM mengeluarkan izin edar darurat (EUA) vaksin Pfizer bagi usia 12 tahun ke atas pada Kamis (15/7) ini. Vaksin asal AS dengan metode mRNA ini adalah vaksin COVID-19 ke-6 yang mendapat EUA dari BPOM.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, vaksin Pfizer memiliki karakteristik khusus dari segi penyimpanan. Sebab vaksin Pfizer harus terjaga di suhu minus 60-90 derajat celsius.
“Vaksin dengan metode mRNA memiliki spesifikasi penyimpanan yang khusus. temperatur suhunya [harus] minus 90 sampai minus 60 derajat celsius. Tentu ini perlu dikawal dalam proses pendistribusiannya,” kata Kepala BPOM, Penny Lukito, dalam jumpa pers virtual.
Kepala BPOM Penny K. Lukito. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Meski demikian, Penny menyatakan proses pendistribusian vaksin Pfizer sudah disiapkan. Ia memastikan vaksin Pfizer akan dijaga suhunya untuk bisa sampai ke lokasi vaksinasi.
“PT Pfizer selaku produsen telah menyiapkan sarana dan pra sarana yang dibutuhkan sampai ke titik penyuntikan pelaksanaan vaksinasinya. Tentunya ini juga dengan kerja sama Kemenkes untuk bisa menjalankan pendistribusian dengan baik,” jelas Penny.
ADVERTISEMENT
BPOM menyebut berdasarkan hasil data uji klinis III, efikasi vaksin Pfizer di angka 95,4% pada usia 16 tahun ke atas. Sementara pada remaja 12-15 tahun, efikasinya mencapai 100%.
Penyuntikan dosis Pfizer dilakukan 2 kali dengan rentang suntikan 3 minggu. Kemenkes menargetkan vaksin Pfizer tiba di Indonesia secara bertahap mulai Agustus 2021.