BPPTKG: Gunung Merapi Status Siaga, Masyarakat Diimbau Waspada

5 Agustus 2022 20:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kubah lava sisi barat daya Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
zoom-in-whitePerbesar
Kubah lava sisi barat daya Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
ADVERTISEMENT
Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga pada tanggal 5 November 2020.
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi memasuki masa erupsi efusif yang ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan guguran dan awan panas guguran, pada Kamis, 4 Januari 2021.
"Berdasarkan data pemantauan terutama data kegempaan dan deformasi, desakan dari suplai magma dangkal masih terus berlangsung," seperti dikutip dari Instagram resmi BPPTGK, Jumat (5/8).
BPPTGK mengatakan, sistem vulkanik Gunung Merapi saat ini bersifat terbuka, sehingga suplai magma ini tidak terakumulasi, namun akan langsung keluar di permukaan berupa guguran lava, awan panas, maupun pertumbuhan kubah lava.
Dalam beberapa hari ini terjadi peningkatan intensitas guguran yang dominan berasal dari kubah lava barat daya. Beberapa guguran juga bersumber dari tebing batuan lama yang bersifat lepas dan tidak stabil.
ADVERTISEMENT
Seperti pada hari Jumat tanggal 5 Agustus 2022 pukul 08:46 WIB, terjadi guguran material lama di sisi barat (Hulu Sungai Senowo) dengan jarak luncur 1.000-1.500 meter dari puncak. Guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 68 mm dan durasi 143 detik dan terpantau secara visual dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Jrakah, dan Selo.
Kejadian guguran merupakan salah satu aktivitas yang wajar terjadi di gunung api aktif.
"Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kewaspadaan akan aktivitas Gunung Merapi serta mematuhi rekomendasi dari BPPTKG dan BPBD," tulisnya.
Pada periode pengamatan tanggal 5 Agustus pukul 06.00 hingga pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak 28 gempa guguran, 2 kali gempa hembusan, 12 kali gempa multifase, dan 4 kali gempa vulkanik dangkal. Pada periode ini, guguran teramati secara visual dan terdengar sebanyak 8 kali dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter arah ke barat daya dan barat.
ADVERTISEMENT