BPPTKG Pakai Drone di Kali Boyong untuk Validasi Jarak Luncur Awan Panas Merapi

29 Januari 2021 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPPTKG Terbangkan Drone di Kali Boyong untuk Validasi Jarak Luncur Awan Panas Guguran Merapi. Foto: Dok. BPPTKG
zoom-in-whitePerbesar
BPPTKG Terbangkan Drone di Kali Boyong untuk Validasi Jarak Luncur Awan Panas Guguran Merapi. Foto: Dok. BPPTKG
ADVERTISEMENT
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menerbangkan drone di alur Kali Boyong. Hal ini bertujuan untuk memvalidasi jarak luncur awan panas guguran Gunung Merapi.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui sejak 7 Januari 2021 sejumlah awan panas guguran telah terjadi di gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan DIY. Pada Rabu (27/1) lalu bahkan terjadi 52 kali awan panas guguran dengan jarak luncur terjauh diperkirakan mencapai sejauh 3 kilometer dari puncak Merapi ke arah hulu Kali Boyong dan Krasak.
"Hasil foto udara menunjukkan jarak luncur awan panas pada 27 Januari 2021 mencapai 3,5 km untuk jarak miring atau 3,2 km jika dihitung jarak horizontal," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Jumat (29/1).
Meski begitu, Hanik menjelaskan bahwa awan panas guguran yang terjadi selama ini masih dalam rekomendasi jarak potensi bahaya yang ditetapkan.
"Jarak luncur awan panas guguran masih dalam rekomendasi jarak bahaya yang telah ditetapkan, yaitu pada jarak maksimum 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi," katanya.
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, potensi awan panas guguran masih mungkin terjadi di Gunung Merapi. Namun untuk rekomendasi potensi bahaya tidak ada yang berubah tetap mengarah ke barat daya atau alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
"Erupsi eksplosif juga masih mungkin terjadi di Gunung Merapi. Potensi bahaya erupsi eksplosif ini berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak," ujarnya.
"BPPTKG terus melakukan pemantauan aktivitas Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera kami tinjau kembali," tutupnya.