BPTJ Siapkan Bus Reguler untuk Urai Kepadatan Penumpang KRL Mulai Agustus

14 Juli 2020 1:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon penumpang antre untuk naik bus bantuan gratis di jalan Mayor Oking, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (13/7). Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Calon penumpang antre untuk naik bus bantuan gratis di jalan Mayor Oking, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (13/7). Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepadatan penumpang KRL Bogor-Jakarta dan sebaliknya memang cukup mengkhawatirkan di tengah pandemi corona. Alhasil, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bersama Pemprov DKI dan Pemkot Bogor menyediakan layanan bus gratis.
ADVERTISEMENT
Meski mampu mengatasi penumpukan penumpang KRL, penyediaan bus gratis tersebut tidak akan menjadi solusi tetap.
Kepala BPTJ, Polana B. Pramesti, mengatakan solusi tetap mengurai kepadatan penumpang KRL ke depan ialah dengan menyediakan layanan bus Bogor-Jakarta secara reguler. Direncanakan layanan secara reguler tersebut beroperasi mulai Agustus. Sehingga diharapkan mampu mengurai kepadatan KRL lebih efektif.
"Sejak awal kami meluncurkan bus gratis tersebut pada tanggal 15 Mei 2020. Jika kebutuhan terus meningkat dan muncul permintaan yang konsisten, tidak menutup kemungkinan akan kami luncurkan layanan bus reguler," kata Polana dilansir Antara, Selasa (14/7).
Sejumlah calon penumpang antre untuk naik bus bantuan gratis di jalan Mayor Oking, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (13/7). Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
Saat ini, kata dia, pihaknya tengah mengkaji layanan bus reguler yang tepat. Polana menyebut kemungkinan bentuk layanan bus tersebut yakni Bus Jabodetabek ResidentialConnexion (JR Conn).
ADVERTISEMENT
Adapun layanan ini bakal dirancang dengan titik penjemputan yang lebih terjangkau bagi penumpang. Dia mengatakan saat ini sudah ada perusahaan operator yang bersedia mengisi layanan reguler ini.
“Bentuk layanan nantinya adalah Bus Jabodetabek Residential Connexion (JR Conn) dengan rute point to point, “ katanya.
"Mengingat trayek yang dijalani layanan ini adalah lintas wilayah administratif di Jabodetabek, perizinannya ada di BPTJ. Kami tentunya akan mempermudah perizinannya," tambahnya.
Polana menyatakan layanan bus secara reguler tersebut tak lagi gratis, melainkan berbayar. Dia mengatakan untuk tarif memang akan lebih tinggi dibanding KRL, tapi akan dipatok pada harga yang masih wajar.
Calon penumpang bergegas naik KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Jawa Barat. Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
Untuk diketahui, layanan bus gratis saat ini disediakan pada Senin dan Jumat. Pada Senin (13/7) tercatat ada 1.112 penumpang yang diangkut.
ADVERTISEMENT
Sementara armada yang disiapkan sebanyak 170 unit dan yang terpakai hanya 77 unit bus. Dengan rincian Bogor 65 unit dan di Stasiun Cikarang, Bekasi 12 unit.
Bus-bus tersebut disiapkan oleh Kementerian Perhubungan sebanyak 95 unit bus besar kapasitas 45 orang penumpang. Juga oleh Pemprov DKI Jakarta sebanyak 75 unit bus sedang kapasitas 30 orang (bus sekolah).
Dia merinci para penumpang berasal dari Bogor (Stasiun Bogor dan Botani Square, Bogor) sebanyak 935 orang dan dari Stasiun Cikarang, Bekasi sebanyak 177 orang. Dari 170 unit bus, sebanyak 150 unit disiapkan di Bogor dan 20 unit disiapkan di Stasiun Cikarang, Bekasi.
Hasil pemantauan di Bogor antrean terjadi sejak pukul 05.15 WIB. Namun, semuanya berhasil diurai dengan pemanfaatan bus gratis, sehingga sekitar pukul 06.30 WIB sudah tidak ada antrean lagi.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)