BRICS Gelar Sesi Darurat Virtual Hari Ini, Bahas Kondisi di Jalur Gaza
![Sejumlah pemimpin negara berpose di BRICS Summit di Afrika Selatan. Foto: ALET PRETORIUS/REUTERS](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h8h23fby76jfa3p55k1713mw.jpg)
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin lima negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) akan mengadakan sesi pertemuan virtual darurat pada Selasa (21/11) guna membahas kondisi terkini di Jalur Gaza .
ADVERTISEMENT
Sebagai pemegang jabatan presidensi BRICS tahun ini, sesi darurat dipimpin oleh Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa โ dan Sekjen PBB Antonio Guterres akan turut berpartisipasi.
Dikutip dari The New Arab, Kantor Kepresidenan Afrika Selatan dalam pernyataan tertulis mengatakan, beberapa anggota BRICS yang baru juga bakal hadir.
"Para pemimpin negara-negara BRICS โ Brasil, Rusia, India, dan Cina โ akan berkumpul [di bawah kepresidenan Afrika Selatan] untuk sebuah pertemuan virtual darurat, mengundang para pemimpin negara-negara BRICS [baru] โ Arab Saudi, Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab," bunyi keterangan tersebut.
Media TASS melaporkan, Presiden Rusia Vladimir Putin โ yang telah dijatuhi perintah penangkapan oleh Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC), juga bergabung.
Pernyataan Ramaphosa menambahkan, para pemimpin negara inti BRICS beserta negara undangan masing-masing akan menyatakan pernyataan atas nama negara mereka mengenai krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
ADVERTISEMENT
Kemudian, dari pertemuan itu BRICS diharapkan dapat mengadopsi sebuah pernyataan gabungan yang menegaskan posisi mereka secara kolektif.
BRICS โ diambil dari inisial nama-nama anggotanya, adalah kelompok negara berkembang ditujukan menyeimbangkan tatanan global yang selama ini didominasi oleh Barat dan Amerika Serikat.
Sebagian besar negara-negara anggota BRICS, termasuk Rusia, Brasil, dan Afrika Selatan, acap kali menyuarakan keprihatinannya mengenai kondisi warga Palestina di Jalur Gaza.
Negara-negara ini juga telah lama mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengecam penjajahan Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun.