Budi Arie Dorong Pemilu Damai Lewat Sosmed: Jempolmu, Bahayamu

18 Januari 2024 20:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi melambaikan tangan usai kunjungan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi melambaikan tangan usai kunjungan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menkominfo Budi Arie mengajak masyarakat ikut menjaga kedamaian jelang Pilpres 2024, khususnya di sosial media.
ADVERTISEMENT
Budi berharap masyarakat tak sembarang mengetik dan mengunggah konten tanpa memikirkan dampaknya.
"Jaga jempol, jempol dijaga, bukan jempol orang lain tapi jempol sendiri karena jempol ini hari ini lebih dahsyat dari kata-kata atau mulutmu harimaumu. Jadi mulutmu harimaumu ndak kalah sama jempolmu bahaya mu," kata Budi Arie usai silaturahmi ke Kantor PBNU, Kramat, Senen, Kamis (18/1).
"Kedua, saring dulu sebelum sharing, jadi kita liat dulu ini berita bener nggak, kalau nggak bener, mau coba sebarin, kan ada di Kominfo ada cek data, ada cek konten," imbuh dia.
Budi melanjutkan, hoaks atau berita palsu menjadi tren dan musuh ruang digitalisasi. Ia mengatakan hoaks pada 2023 terbilang lebih rendah dibandingkan 2019.
Ilustrasi hoaks. Foto: Shutter Stock
Namun beberapa bulan terakhir, hoaks nampak meningkat. Sehingga ia mengimbau masyarakat terus menjaga ruang digital sehat dan bijak.
ADVERTISEMENT
"Pemilu damai ini salah satu indikatornya adalah sangat sedikitnya hoaks dan trennya menurun dibanding tahun 2019 lalu. Sekarang kan paling tidak hoaksnya sedikit, karena bukan apa-apa sebelum beredar juga kita sudah takedown," ujar dia.
"Memang sebulan ke depan ini terjadi peningkatan tetapi saya sebagai Menkominfo sudah tegas bahwa hoaks akan kami selesaikan secara adat, dalam hal ini adat digital itu 1x24 jam. Kita take down langsung semua konten yang mengandung unsur hoaks. Soal konsekuensi hukumnya kami akan serahkan kepada aparat penegak hukum, manakala itu sudah masuk ke ranah hukum," tandas Budi.