Budi Arie soal Koalisi: Persatuan Penting, Tetap Perlu Check and Balance

23 April 2024 19:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berkali-kali menyatakan akan merangkul semua pihak pasca Pilpres 2024. Konsep ini juga dilakukan Presiden Jokowi pasca Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Namun, konsep ini menimbulkan kekhawatiran bahwa tidak ada lagi pihak yang menjadi oposisi. Padahal, kehadiran oposisi penting untuk menciptakan lingkungan demokrasi yang sehat lewat check and balance.
Ketua Projo Budi Arie mengatakan, merangkul pihak-pihak yang tidak sejalan merupakan bagian dari persatuan nasional. Di satu sisi, check and balance memang diperlukan di negara demokrasi.
"Persatuan nasional penting, tetapi kita menyadari demokrasi memerlukan check and balance," kata Budi Arie di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (23/4).
Soal pilihan apakah akan bergabung dengan pemerintah atau di luar pemerintah, Budi Arie menyebut masih ada waktu untuk mengambil keputusan.
"Nanti Oktober pelantikan DPR baru, sidang umum. Biar saja berproses," ujarnya.
Menurutnya, apa pun yang terjadi nanti merupakan bentuk dari demokrasi melalui Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
"Pokoknya kita apa pun yang pasti segala hal yang terjadi atau kesepakatan, ketidaksepakatan yang terjadi adalah warna warni demokrasi kita hasil produk pesta demokrasi 2024," pungkasnya.