Budi Karya: Di Masa Pandemi, Perlu Dibangun Transportasi Berbudaya Higienis

24 Oktober 2020 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di acara "Merajut Silaturahmi, Bersama Kita Percaya". Foto: Kemenhub
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di acara "Merajut Silaturahmi, Bersama Kita Percaya". Foto: Kemenhub
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut perlu adanya transformasi di sektor transportasi publik di tengah pandemi COVID-19 di Indonesia. Salah satunya di sektor perkeretaapian, yang dinilai harus menerapkan sistem yang higienis, guna memutus rantai penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
"Pada masa pandemi seperti ini kita perlu bangun sistem transportasi berbudaya higienis," kata Budi dalam acara International Webinar MRT, di akun YouTube MRTv, Sabtu (24/10).
Budi mengatakan, membangun budaya higienis, bisa dilakukan dengan cara meminimalkan kontak fisik saat berada di moda transportasi. Seperti mengubah hal yang dilakukan dengan kontak fisik menjadi terdigitaliasi, mulai dari tiket dan lainnya.
"Dengan meminimalkan kontak fisik dengan lebih terdigitalisasi dan lebih terdesain secara adaptif untuk mendukung transportasi umum. Hal yang perlu dilakukan yaitu berlakukan terus ketat persyaratan perjalanan sesuai dengan karakter penyebaran COVID-19," kata dia.
"Pengelolaan kapasitas dengan kurangi jumlah penumpang kereta, serta jadwal, dan jumlah yang optimal di setiap stasiun," sambungnya.
Suasana di dalam kereta api pesanan KAI, produksi Inka untuk Lebaran 2019. Foto: Abdul Latif/kumparan
Selain itu, penerapan protokol kesehatan juga perlu untuk dilakukan dan diperketat. Mulai dari jaga jarak, penyediaan hand sanitizer, juga pengecekan suhu tubuh penumpang yang dilakukan secara lebih baik dan intensif.
ADVERTISEMENT
"Digital system e-ticketing yaitu satu sistem e-ticketing yang juga sudah diberlakukan oleh MRT, saya pikir ini harus ditingkatkan sehingga kita tak perlu bawa uang cash lagi," ujarnya.
Budi menuturkan, saat ini industri transportasi dan juga pemerintah perlu mendapatkan kembali kepercayaan masyarkat. Salah satunya yang perlu dilakukan adalah menyediakan layanan yang melindungi penumpang dari segi kesehatan.
Hal tersebut, kata Budi, bukan tanpa sebab. Ia mengatakan, saat ini sektor transportasi publik terkena dampak langsung dari hadirnya pandemi. Bahkan, menurut Internasional Transportation Forum, layanan kereta api anjlok sebesar 50 persen.
"Di masa adaptasi kebiasaan baru pemerintah mendukung angkutan kereta api untuk menyediakan layanan kemanusiaan. Humanitarian service yaitu pelayanan yang memastikan perlindungan manusia dari sisi kesehatan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT