Budi Karya: Pandemi Tak Selalu Berdampak Negatif, Warga Sadar Jaga Kesehatan

24 Oktober 2020 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta api jarak jauh. Foto: Dok. KAI
zoom-in-whitePerbesar
Kereta api jarak jauh. Foto: Dok. KAI
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona berdampak pada sejumlah sektor, salah satunya transportasi. Pemerintah membatasi penumpang transportasi publik, salah satunya kereta api, yang hanya maksimal boleh mengangkut penumpang 50 persen saja.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, virus pandemi tak selalu berdampak negatif, dan ada juga sisi positifnya. Masyarakat dinilai jadi lebih sadar akan pentingnya protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari.
"Tidak semua hal yang terkait pandemi COVID selalu berdampak negatif, beberapa hal positif contohnya di masa pandemi masyarakat jadi lebih aware terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan dengan selalu terapkan 3 M, mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," kata Menteri Transportasi Budi Karya Sumadi, Sabtu (24/10).
Budi mengatakan, pandemi juga memunculkan peluang bagi industri transportasi. Salah satunya melakukan improvement terhadap sistem penggunaan uang elektronik. Di masa pandemi, pengguna uang elektronik, kata Budi, meningkat cukup signifikan.
"Sekarang sudah banyak masyarakat menggunakan uang elektronik hal itu didorong dengan kehidupan masyarakat yang lebih baik dengan kegiatan ekonomi yang tidak menggunakan uang fisik dengan melakukan pembayaran nontunai," kata dia.
Menhub Budi Karya memberikan sambutan saat menghadiri peletakan batu pertama 2 pelabuhan wisata di Bali. Foto: Kemenhub
Hal ini dinilai bisa menjadi salah satu solusi pengurangan kontak fisik. Sehingga, terhindar dari penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
"Pada sektor transportasi khususnya kereta api, pengguna jasa bisa menikmati layanan pembelian tiket secara online," kata dia.
"Untuk penggunaan jasa kereta jarak jauh dan penggunaan kartu elektronik penggunaan KRL, MRT, LRT, dengan begitu kontak fisik penggunaan uang tunai dapat dihindari sehingga dapat mengurangi risiko penularan virus melalui kontak fisik," sambungnya.
Ia juga menekankan pentingnya membangun budaya transportasi higienis di masa pandemi. Hal ini selain untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona, juga sebagai cara agar masyarakat kembali percaya pada industri transportasi yang aman dari sisi kesehatan.
"Dunia transportasi kita arahkan sebagai transportasi berkelanjutan. Perlu adanya keselarasan aturan dalam hal penataan fasilitas publik sehingga dalam keberlanjutan dalam rangka perjalanan dapat mudah dan aman mengaksesnya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT