news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Budi Karya: Penumpang Domestik Turun 90%, Industri Penerbangan Coba Bertahan

19 Juli 2020 7:04 WIB
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di acara "Merajut Silaturahmi, Bersama Kita Percaya". Foto: Kemenhub
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di acara "Merajut Silaturahmi, Bersama Kita Percaya". Foto: Kemenhub
ADVERTISEMENT
Menhub Budi Karya menggambarkan industri penerbangan Indonesia yang tengah goyah akibat pandemi virus corona. Penumpang domestik turun drastis di masa pandemi virus corona ini.
ADVERTISEMENT
"Industri penerbangan kini dalam kondisi bertahan di tengah pandemi COVID-19,” ungkap Menhub Budi Karya saat melakukan pertemuan Virtual di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, dengan para stakeholder penerbangan pada acara Rapat Koordinasi Otoritas Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Tahun 2020, seperti dalam siaran pers Kemenhub, Minggu (19/7).
Karena itu, Menhub Budi Karya mengajak seluruh stakeholder penerbangan untuk menciptakan penerbangan yang selamat, aman, dan sehat. Hal itu perlu dilakukan untuk membangkitkan industri penerbangan nasional di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
“Hal ini penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat menggunakan transportasi udara dengan menciptakan penerbangan yang aman, selamat, nyaman dan sehat,” jelas dia.
Sesuai dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo, bahwa di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), di mana masyarakat bisa bisa tetap produktif namun tetap aman dari penularan COVID-19, termasuk untuk melakukan aktivitas bepergian dengan pesawat udara.
ADVERTISEMENT
Menhub mengatakan dampak pandemi COVID-19 sangat luar biasa bagi perekonomian nasional termasuk bagi industri penerbangan. Ia mengatakan, jumlah penumpang harian domestik turun hingga 90%.
Selain itu, terjadi penurunan signifikan dari frekuensi penerbangan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Banyak pesawat yang parkir di bandara dan tidak beroperasi.
Menhub Budi Karya juga yakin penerbangan Indonesia mampu seperti negara Vietnam dan lainnya dalam menghadapi pandemi COVID-19.
“Menjaga agar jangan ada banyak lagi warga yang terpapar COVID-19 menjadi concern kita bersama, tetapi kita juga ingin ekonomi di Indonesia khususnya pergerakan di transportasi yang juga memiliki kerentanan ini bisa ditangani. Maka keseimbangan harus kita jaga dengan baik,” jelasnya.
Suasana Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta terpantau sepi penumpang di Tangerang, Banten, Kamis (9/7/2020). Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
Menhub juga mengungkapkan, perlu ada persamaan persepsi antara regulator serta seluruh stakeholder penerbangan agar konsisten dalam melaksanakan regulasi baik nasional maupun internasional.
ADVERTISEMENT
Otoritas Bandara Ujung Tombak Pemerintah di Sektor Penerbangan
Selain itu juga, lanjut Budi Karya, otoritas bandara harus memiliki kemampuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi di wilayah kerjanya, yang juga ditunjang oleh tenaga inspektur penerbangan yang handal dan memiliki kompetensi tinggi.
Otoritas bandara juga harus tetap memastikan pemenuhan terhadap peraturan-peraturan di bidang penerbangan melalui pengawasan yang ketat yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan terhadap adaptasi kebiasaan baru ini.
“Pemerintah harus bisa memberikan kesempatan sebaik-baiknya kepada operator bandara, maskapai, dan masyarakat yang ingin berpergian. Mereka harus dapat difasilitasi dengan baik. Upaya-upaya ini dilakukan untuk mewujudkan penerbangan yang aman, selamat, nyaman, dan sehat,” tandas Menhub.
Dalam tinjauannya ke Bandara Soetta, Menhub menyapa sejumlah penumpang, mengecek pos pengecekan dokumen, dan masuk ke dalam pesawat, untuk memastikan penumpang merasa aman dan protokol kesehatan telah dilaksanakan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Menhub juga melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah Direksi stakeholder penerbangan seperti : Dirut AP I, AP II, Airnav Indonesia, Imigrasi, Direktur Keamanan Penerbangan, Direktur Bandar Udara, Kantor Otoritas Bandara Soetta, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan stakeholder terkait lainnya.