Buka Pertemuan Tingkat Mentan G20, Mentan RI Tegaskan Pangan adalah Human Rights

28 September 2022 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Kelompok Kerja Pertanian atau Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20 di Bali. Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Kelompok Kerja Pertanian atau Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20 di Bali. Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertemuan Tingkat Menteri Kelompok Kerja Pertanian atau Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20 resmi dibuka. Saat membuka pertemuan tersebut Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa persoalan pangan adalah bagian dari human rights.
ADVERTISEMENT
“Persoalan tentang pangan adalah persoalan yang berkaitan dengan human rights. Kehadiran seluruh delegasi di sini menunjukkan komitmen kita semua untuk mengatasi ancaman krisis pangan global dan dukungan penuh kepada Presidensi G20 Indonesia” ungkap Syahrul di Jimbaran, Bali.
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Kelompok Kerja Pertanian atau Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20 di Bali. Foto: Dok. Kementan
Tantangan global saat ini, mulai dari krisis perubahan iklim, pandemi COVID-19, serta diperparah eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia, ungkap Syahrul, menuntut gerakan dan komitmen bersama seluruh negara-negara G20 untuk mengambil tindakan percepatan transformasi sistem pertanian dan pangan.
“Kita harus melakukan tindakan segera dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, untuk mendorong percepatan transformasi sistem pertanian dan pangan menjadi lebih efisien, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan serta memastikan produksi pangan, gizi, dan lingkungan yang lebih baik, tidak ada yang terlewatkan dan tertinggal,” jelas Syahrul.
ADVERTISEMENT
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Kelompok Kerja Pertanian atau Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20 di Bali. Foto: Dok. Kementan
Ia mengatakan, pertemuan ini akan fokus mendiskusikan tiga isu prioritas, pertama adalah mempromosikan sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan.
Kedua, mempromosikan perdagangan pertanian yang terbuka, adil, dapat diprediksi, transparan, dan non-diskriminatif untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan untuk semua.
“Dan yang terakhir adalah kewirausahaan Pertanian Inovatif melalui Pertanian Digital untuk Meningkatkan Penghidupan Petani di Pedesaan” imbuh Syahrul.
Ketiga isu prioritas tersebut, lanjut Syahrul, akan mudah terealisasi apabila semua negara G20 berkomitmen untuk bergerak bersama.
“Kolaborasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan saat ini dan di masa datang, Kami yakin, hanya dengan kolaborasi dan sinergi yang erat kita dapat mewujudkan Recover Together, Recover Stronger,” tutup Syahrul.