Bukan Mahar, Sandi Siapkan Dana untuk Biaya Kampanye di Pilpres 2019

12 Agustus 2018 11:09 WIB
Sandiaga Uno saat menjawab pertanyaan wartawan (12/8). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno saat menjawab pertanyaan wartawan (12/8). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno membantah tudingan adanya pemberian mahar Rp 500 miliar kepada PAN dan PKS dalam pencalonan dirinya di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Sandi mengakui, dirinya memang mengeluarkan dana dalam kontestasi Pilpres 2019. Namun, dana tersebut merupakan bagian dari biaya kampanye yang memang biasa dikeluarkan oleh kandidat baik dalam Pilkada maupun Pilpres.
Biaya kampanye itu, kata Sandi, diberikan kepada tim pemenangan Prabowo-Sandi. Selain itu, juga untuk bantuan kepada partai pengusung Prabowo-Sandi, termasuk PAN dan PKS. Akan tetapi, Sandi enggan menyebut nominal dana yang ia keluarkan.
“Terbuka saja saya bilang, ini (pencalonan Pilpres) ada biayanya. Bagaimana penyediaannya? Saya bersedia untuk menyediakan sebagian dari biaya kampanye, dan ada bantuan kepada tim pemenangan. Dan juga bantuan kepada partai pengusung, itu yang menjadi komitmen kita,” kata Sandi di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (12/8).
Cawapres Sandiaga Uno berlari usai membuka kompetisi Aquathlon di Ancol, Jakarta, Minggu (12/8/2018). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres Sandiaga Uno berlari usai membuka kompetisi Aquathlon di Ancol, Jakarta, Minggu (12/8/2018). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Terkait dana kampanye tersebut, Sandi mengaku juga akan berkonsultasi dengan KPK saat melaporkan LHKPN. Ia ingin agar penggunaan dana kampanye pasangan Prabowo-Sandi transparan dan polemik terkait mahar tersebut selesai.
ADVERTISEMENT
“Jadi saya akan lapor ke KPK juga bahwa kita mencoba melakukan penyusunan anggaran seperti ini, kira-kira sumbernya dari sini. Karena saya ada LHKPN saya akan declare. Kira-kira saya sediakan agar semuanya terang benderang jadi tidak ada yang ditutupi,” kata Sandi.
Sebelumnya, Wasekjen Demokrat Andi Arief menyebut Sandi memberikan mahar Rp 500 miliar kepada PAN dan PKS dalam kontestasi Pilpres 2019. Uang itu diberikan agar kedua partai tersebut mau menerima Sandiaga sebagai cawapres Prabowo Subianto. Namun Sandi tegas membantah.
"Tidak benar mahar, karena semuanya harus sesuai UU. Sekarang itu kita harus pastikan tidak boleh ada lagi hengki pengki dalam politik masyarakat," tegasnya.