Bukan Mistis, Ini Penjelasan Medis Ibu Mendadak Hamil 1 Jam lalu Melahirkan

21 Juli 2020 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hamil melakukan USG 4 dimensi Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil melakukan USG 4 dimensi Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan kisah seorang ibu yang melahirkan setelah hamil hanya dalam kurun waktu 1 jam.
ADVERTISEMENT
Ibu itu bernama Heni Nuraeni (28), warga Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahian, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Heni 'mendadak' hamil dan melahirkan anak ketiganya pada Sabtu (18/7) sekitar pukul 21.30 WIB.
Dalam istilah medis, yang terjadi oleh Heni itu disebut sebagai cryptic pregnancy atau kehamilan yang tidak disadari oleh orang yang bersangkutan.
"Sebenarnya sudah ada kehamilan tapi dia tidak menyadari, jadi kalau dibilang satu jam, itu karena rasa sakitnya baru dia sadari karena sudah mau melahirkan," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan Ardiansjah Dara Sjahruddin kepada kumparan, Selasa (21/7).
Dokter yang bertugas di RS Siloam Semanggi dan Mayapada Kuningan itu juga mengatakan, hal itu umumnya terjadi kepada masyarakat yang tinggal di lingkungan dengan tingkat pengetahuan pelayanan kesehatan yang kurang. Bila orang tersebut merasakan sakit, dia tidak segera melakukan pemeriksaan ke dokter atau bahkan menganggapnya tidak ada.
ADVERTISEMENT
"Ada orang yang merasa perutnya sakit sedikit, dia periksa. Perutnya gerak dikit, periksa. Tapi ada juga kelompok-kelompok tertentu yang kurang memiliki kepekaan tersebut, bisa karena latar pendidikan dan tidak biasa melakukan pemeriksaan itu ke dokter atau bidan," ungkap Ardiansjah.
Persoalan nutrisi juga menjadi hal penting yang tidak boleh luput diperhatikan bagi ibu yang mengandung. Sehingga ketika seseorang mengalami cryptic pregnancy, dikhawatirkan asupan nutrisi khusus atau mikronutrisi bayi menjadi tidak optimal.
"Mikronutrisi itu makanan yang belum tentu kita konsumsi kalau kita tidak hamil, seperti asam folat, kalsium, zat besi, minyak ikan, DHA. Ketika cryptic pregnancy, secara fisik bayi itu bisa saja lahir dengan normal, namun tumbuh kembang sel-sel otaknya harus lebih diperhatikan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ardiansjah juga menegaskan, kesehatan tumbuh kembang bayi memang bisa diukur dari berat badan bayi, namun ada juga hal-hal yang belum tentu bisa terukur sekarang, yaitu perkembangan intelegensi yang bersumber dari nutrisi dalam kehamilan, nutrisi genetik, serta faktor eksternal lain, seperti kualitas pendidikan dan pendukung lainnya.
Soal siklus menstruasi setiap bulan yang masih terjadi pada Heni sebelum dia melahirkan, Ardiansjah berpendapat bahwa hal itu tidak bisa diterima secara logika. Namun kemungkinan darah yang dianggap menstruasi itu adalah flek-flek darah yang terjadi oleh ibu yang tengah mengandung.
"Mungkin sebenarnya itu flek-flek di masa kehamilan lalu dia anggap sebagai menstruasi," ungkapnya.
Bentuk dari tubuh seorang ibu juga perlu diperhatikan, bila gemuk atau sampai obesitas, dinding perutnya akan tebal oleh lapisan lemak, sehingga tidak menyadari kondisi perut yang membesar karena kehamilan.
Ibu di Tasikmalaya melahirkan setelah satu jam hamil. Foto: Dok. Istimewa
"Saya lihat gambar Ibu Heni, badannya cukup gemuk. Sehingga dia bisa saja tidak menyadari perubahan perutnya. Serta ada juga kondisi psikis tertentu yang tidak bisa dijelaskan dan berbeda-beda di setiap ibu, ya. Contohnya biasanya payudara mengeras, ada yang mengalami mual muntah, beberapa tidak merasakan itu dan itu sulit dijelaskan kenapa dia tidak merasakannya," tambahnya.
ADVERTISEMENT

Ibu Hamil 1 Jam dan Tanggapan Ikatan Bidan

Tanggapan serupa juga dikatakan oleh Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Tasikmalaya, Mia Shofia. Setelah peristiwa itu menggegerkan warga, Mia dan petugas medis dari Puskesmas Puspahian mendatangi rumah Heni untuk melakukan pemeriksaan.
"Melihat kondisi pada Heni tidak mengalami gangguan mental dan gangguan emosional. Secara logika bahwa persalinan yang terjadi pada Heni adalah persalinan alami dan dilalui proses kehamilan. Begitu pun hasil konsultasi dengan para ahli kehamilan bahwa tenaga kesehatan menyakini suatu proses normal, sebuah proses persalinan yang diawali oleh proses kehamilan," kata Mia Shofia, Senin (20/07).
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, dokter Heru Suharto.
"Logisnya pasti ada tanda-tanda kehamilan. Bisa jadi ini sebuah bentuk ketidakpekaan seorang ibu, dan mereka tidak terlalu menaruh perhatian pada siklus menstruasinya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT