Bulan Ramadhan, Trotoar di Tanah Abang Makin Disesaki PKL

15 Mei 2019 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana trotoar Pasar Tanah Abang yang dipenuhi lapak-lapak PKL, Rabu (15/5). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana trotoar Pasar Tanah Abang yang dipenuhi lapak-lapak PKL, Rabu (15/5). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Memasuki bulan Ramadhan, wajah trotoar Tanah Abang belum juga bebas dariPKL yang membuka lapak dagangannya. Seperti yang terlihat pada Rabu (15/5) siang di kawasan Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Di sepanjang trotoar Jalan Jatibaru hingga arah menuju Blok F Tanah Abang, lapak-lapak dagangan berjajar menutupi jalan. Ruang untuk pejalan masih tersedia meski hanya sedikit.
Kebanyakan PKL didominasi oleh lapak pakaian dan busana muslim. Yani, salah seorang pedagang baju muslim di trotoar Jalan Jatibaru, mengatakan, di bulan Ramadhan permintaan baju muslim terbilang banyak.
Suasana trotoar Pasar Tanah Abang yang dipenuhi lapak-lapak PKL, Rabu (15/5). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
"Kalau (baju) koko, hijab, itu memang banyak yang cari di bulan puasa," ujar Yani.
Yani menjelaskan, ketimbang hari biasa, penjualan busana muslim meningkat cukup banyak.
"(Peningkatan) pasti ada, karena banyak yang nyari kan. Bisa sampai Rp 800 ribu. biasanya kalau udah mau lebaran itu lebih banyak lagi," Yani.
Senada dengan Yani, Faisal pedagang pakaian, menuturkan, bulan Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang Tanah Abang.
ADVERTISEMENT
"Kalau bulan puasa bisa laku lebih banyak. Kebanyakan cari baju buat lebaran kan," kata Faisal.
Suasana trotoar Pasar Tanah Abang yang dipenuhi lapak-lapak PKL, Rabu (15/5). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Faisal yang menjual barang dagangannya mulai dari Rp 35 ribu ini berharap bisa mendapat keuntungan lebih dibanding Ramadhan tahun sebelumnya.
Disinggung soal penertiban oleh petugas, Faisal mengaku sejak awal Ramadhan, penertiban berlangsung lebih longgar.
"Ada (penertiban), tapi lebih longgar enggak kayak hari biasanya. Paling cuma disuruh buka jalan sedikit biar enggak ganggu (orang) yang jalan," tutur Faisal.
Pedagang asal Padang ini beralasan, lapak yang tersedia di Skybridge atau jembatan multiguna Tanah Abang terbatas. Hal itu membuat dirinya memilih berjualan di trotoar.
"Iya (terbatas), enggak kebagian di sana. Jadi ya terpaksa di sini (trotoar)," ucapnya.
Suasana trotoar Pasar Tanah Abang yang dipenuhi lapak-lapak PKL, Rabu (15/5). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT