news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bulgaria Tolak Ultimatum Moskow untuk Batalkan Pengusiran 70 Staf Diplomat Rusia

2 Juli 2022 0:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Bulgaria Kiril Petkov.
 Foto: Nikolay DOYCHINOV/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Bulgaria Kiril Petkov. Foto: Nikolay DOYCHINOV/AFP
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Bulgaria, Kiril Petkov, pada Jumat (1/7) menolak ultimatum Moskow untuk membatalkan pengusiran 70 staf diplomatik Rusia.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak akan membiarkan Bulgaria mengambil jalan yang salah. Kami tidak akan membiarkan diplomat asing memberikan ultimatum kepada negara Bulgaria (untuk memenuhi tuntutan mereka) pada siang hari," kata Petkov, dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, negara Balkan sekaligus anggota Uni Eropa (UE) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang pernah menjadi sekutu dekat Rusia itu telah menghadapi pergolakan politik dalam beberapa hari terakhir.
Pergolakan tersebut pada akhirnya membuat parlemen meloloskan mosi tidak percaya pada pemerintah koalisi pekan lalu. Petkov kemudian menunjuk Menteri Keuangan Assen Vassilev untuk menggantikannya.
Setelah mosi tidak percaya itu, Petkov pada pekan ini mengumumkan pengusiran diplomat Rusia karena masalah spionase.
Rusia menanggapi pengusiran itu dengan mengeluarkan ultimatum pada Kamis (30/6). Ultimatum itu mencakup ancaman untuk menutup Kedutaan Rusia kecuali Sofia membalikkan pengusiran.
ADVERTISEMENT
Ultimatum Rusia lantas dikecam oleh UE pada Jumat. UE mengatakan hal itu tidak dapat dibenarkan.
Dalam sebuah pernyataan video, Petkov mengatakan perilaku Rusia tidak dapat diterima. Perselisihan diplomatik dengan Rusia mengakibatkan perpecahan dalam koalisi pemerintah setelah satu sekutu koalisi, Sosialis, mengatakan mereka tidak akan mendukung pemerintahan baru yang dipimpin Petkov.
Kaum Sosialis, yang secara tradisional lebih ramah terhadap Moskow, mengatakan mereka marah dengan keputusan pengusiran Petkov. Mereka meminta parlemen untuk mencabut pengusiran itu demi menyelamatkan hubungan diplomatik dengan Moskow. Namun partai oposisi terbesar, GERB, mengatakan mendukung pengusiran itu.
Petkov berharap partainya dapat tetap menjabat dan menghindari pemilihan baru dengan mengajukan orang lain selain dirinya untuk menjadi perdana menteri. Setelah pencalonan Vassilev, kaum Sosialis mengatakan siap untuk mengadakan negosiasi.
ADVERTISEMENT
Presiden Rumen Radev pada Jumat nanti akan menyerahkan mandat kepada Partai Rakyat (PP) untuk membentuk pemerintahan baru. Partai, yang akan memiliki tujuh hari untuk mengajukan proposal terperinci, mengatakan hanya akan mengusulkan kabinet baru jika mengumpulkan mayoritas mutlak di parlemen.
Penulis: Sekar Ayu.