Buntut Demo Tolak PPKM di Bandung: 170 Ditangkap; 7 Orang Positif COVID-19

23 Juli 2021 8:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pemuda yang mengikuti aksi di Balai Kota Bandung diamankan
oleh polisi. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pemuda yang mengikuti aksi di Balai Kota Bandung diamankan oleh polisi. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi terus mengusut aksi demo menolak PPKM di Bandung yang berakhir ricuh pada Rabu (21/7). Terbaru, jumlah orang yang ditangkap mencapai 170 orang.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, ada 150 orang yang ditangkap terdiri dari pelajar tingkat menengah pertama hingga pengangguran. Massa ini berbuat rusuh, menutup jalan, hingga merusak fasilitas publik.
Di antara massa yang ditangkap, polisi mendapati ada yang membawa bom molotov. Barang berbahaya itu langsung diamankan dan diselidiki lebih lanjut.
Massa juga langsung dites antigen dan hasil sementara beberapa orang dinyatakan reaktif atau positif corona.
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Adanan Mangopang, menyebut sebagian besar massa yang diamankan sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.
Meski begitu, ada sekitar 6 orang diperiksa polisi guna dimintai keterangan terkait dengan temuan bom molotov. Lima orang dimintai keterangan dengan status sebagai saksi sedangkan satu lainnya terbukti bersalah dan ditetapkan sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
Namun, dikarenakan pelaku masih di bawah umur, maka akan dikenakan UU Perlindungan Anak.
"Total ada enam yang diamankan, lima sebagai saksi dan satu terbukti, karena di bawah umur dikenakan UU Perlindungan Anak," kata Adanan.
Sejumlah pemuda yang mengikuti aksi di Balai Kota Bandung diamankan oleh polisi. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

7 Massa Dinyatakan Positif COVID-19

Selain itu, dari ratusan orang yang diamankan ini, polisi mendapati adanya tujuh positif COVID-19. Mereka telah dipulangkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Ratusan orang yang diamankan tersebut terdiri dari pelajar tingkat menengah pertama hingga pengangguran.
"Tujuh orang yang positif itu sudah dipulangkan untuk menjalani isolasi mandiri," ujar Adanan.
Aksi demo mahasiswa hingga pedagang di Balkot Bandung, demo tolak perpanjangan PPKM. Foto: Dok. Istimewa

Polisi Buru Pelaku di Medsos yang Ajak Massa Rusuh

Polisi juga terus mencai pelaku di medsos yang diduga mengajak massa berbuat rusuh. Setelah demo di Balai Kota Bandung, massa mahasiswa diduga ditunggangi oleh pihak tertentu.
ADVERTISEMENT
Mereka kemudian melakukan perusakan dengan menyasar fasilitas publik dan dibubarkan oleh polisi.
"Masih kita selidiki, akan kita lakukan penyelidikan, pembuat ajakan di medsos itu," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna.
Ulung menambahkan, pihak-pihak tak bertanggung jawab ini diduga memang hendak membuat situasi di Kota Bandung menjadi tak kondusif dengan mengajak massa menolak perpanjangan PPKM, mendiskreditkan pemerintah, dan melakukan berbagai perusakan fasilitas publik.
"Kami berkesimpulan mereka ingin membuat Kota Bandung tidak kondusif, dengan seolah-olah mereka mengajak massa untuk tidak suka dengan PPKM, sehingga mereka mendiskreditkan pemerintah," ucap dia.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Iqbal Alqudusy Foto: ANTARA/ HO-Humas Polda Jateng

Polda Jateng Antisipasi Adanya Demo Tolak PPKM

Polda Jateng langsung mengantisipasi terjadinya demo menolak PPKM di daerahnya.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M.Iqbal Al-Qudusy mengatakan institusinya akan menindak tegas siapa pun yang bertindak anarkis dan mengganggu keamanan warga.
ADVERTISEMENT
"Terhadap ajakan ajakan di medsos, menghasut berita hoaks di masyarakat, kami Polda Jateng akan menindak tegas," kata Iqbal.
Dia pun meminta masyarakat Jateng untuk bersabar dan menahan diri dari aksi demo semacam itu.
"Kita semua tahu bahwa kemarin telah terjadi demo di Bandung sampai situasi ricuh dan tidak terkendali. Kami mengharapkan seluruh masyarakat untuk bersabar dalam menghadapi pandemi COVID-19," ujar Iqbal.
Iqbal memahami perpanjangan PPKM ini membuat hidup masyarakat semakin berat. Untuk itu pihaknya telah mendistribusikan bansos kepada seluruh masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.