Buntut Insiden di Yahukimo, KPU Minta Aparat Kawal Penyelenggara Pemilu

13 Agustus 2020 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah Henry Jovinski, ASN KPU Yahukimo disalatkan sebelum dimakamkan di makam Rewulu Wetan Sidokarto, Godean, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (13/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Henry Jovinski, ASN KPU Yahukimo disalatkan sebelum dimakamkan di makam Rewulu Wetan Sidokarto, Godean, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (13/8). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Insiden dibunuhnya Henry Jovinski (25), ASN KPU Yahukimo, Papua, menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar KPU RI. Henry tewas setelah ditikam orang tidak dikenal (OTK) saat bertugas, Selasa (11/8) lalu.
ADVERTISEMENT
Atas insiden ini, Ketua KPU RI Arief Budiman meminta aparat penegak hukum untuk memberikan pengawalan tidak hanya pada kantor KPU tapi juga penyelenggara pemilu. Terlebih Desember besok sejumlah daerah akan menggelar pilkada serentak.
"KPU meminta kepada aparat keamanan karena kita akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah di bulan Desember maka KPU membutuhkan dukungan dari aparat keamanan untuk mengamankan bukan hanya kantor-kantor kita, sarana pekerjaan kita, tetapi juga mengamankan penyelenggara yang sedang bertugas melaksanakan tahapan pemilihan kepala daerah," kata Arief saat menghadiri pemakaman Henry di Godean, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (13/8).
Arief menyebut peristiwa ini tidak boleh lagi terjadi kepada siapa pun khususnya penyelenggara pemilu. Misal terjadi permasalahan dalam pilkada, Arief meminta agar semua diselesaikan berdasarkan perundang-undangan.
ADVERTISEMENT
"Kita saling berhati-hati, saling menghormati. Misalnya ada sesuatu yang harus diselesaikan, harus diselesaikan dengan cara yang sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang ada," katanya.
Lalu kepada penyelenggara pemilu, Arief meminta agar mereka tetap melaksanakan tugasan sebagaimana mestinya. Namun dia mewanti-wanti semua penyelenggara pemilu agar memperhatikan situasi keamanan, keselamatan, dan kesehatan.
"Karena kita juga melaksanakan pilkada di tengah pandemi (corona)," ujarnya.
Terkait meninggalnya Henry, KPU juga meminta aparat penegak hukum mengusut dengan tuntas. Harapannya pelaku juga dihukum dengan hukuman setimpal.
"Tentu kami berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama ini bisa diselesaikan. Jadi pelakunya bisa ditangkap dan diberi hukuman setimpal," ujarnya.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT