Buntut Varian Corona Inggris, Kemenkes Masifkan Tracing Seluruh Kontak Erat
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Perawatan dan vaksinasi adalah satu bagian, di mana scaling testing akan ditingkatkan, jadi akselerasi menjadi lebih cepat. Peningkatan pelacakan kontak erat juga akan dilakukan di seluruh Indonesia secara masif dalam waktu dekat," ucap Dante di YouTube Iconomics TV, Jumat (5/3).
"Untuk melakukan deteksi, kita sudah melakukan surveilans genomic untuk mendeteksi strain virus baru, yang beberapa saat ini mulai menjadi bahan isu pembicaraan," imbuhnya.
Dante menjelaskan, testing menjadi modal penting dalam upaya pengendalian dan mendeteksi munculnya mutasi corona. Ditargetkan tahun ini testing bisa dilakukan terhadap 25 juta orang suspek dan kontak erat.
ADVERTISEMENT
"Kenapa 25 juta? Karena angka prediksi kita yang akan keluar pada tahun 2021 ini kasusnya bertambah jadi 1,7 [juta]. Kalau 1 dari 15 orang itu dideteksi, maka 1,7 [juta] dikali 15 juta, artinya akan ada 25 juta orang yang harus dilakukan testing," tuturnya.
Dengan adanya testing masif ini, Dante berharap bisa mengurangi jumlah orang terpapar COVID-19 dengan gejala sedang ke berat. Sebab, upaya ini bisa mendeteksi kasus positif secara lebih dini, sehingga setidaknya 80 persen kasus corona di Indonesia hanya masuk kategori gejala ringan.
Selain itu, Kemenkes juga terus menggencarkan whole genome sequencing untuk mendeteksi potensi munculnya varian-varian baru yang beredar di Indonesia.
"Penelitian juga salah satu delivery yang kita kerjakan, baik genome sequencing untuk menemukan varian baru, kemudian vaksin nasional yang disebut Vaksin Merah Putih untuk menciptakan dan menghilangkan ketergantungan terhadap vaksin impor. Dan uji klinis obat untuk mencapai hasil yang lebih maksimal," jelas Dante.
ADVERTISEMENT
"Karena setiap tempat, setiap negara, setiap wilayah itu memiliki karakteristik pengobatan sendiri-sendiri, yang disesuaikan dengan strain virusnya, etnis masyarakatnya, cara pengobatan dan fasilitas yang ada," tutup dia.
Kemunculan varian corona Inggris B.1.1.7 di Indonesia diketahui menjangkiti dua pekerja migran Indonesia dari Arab Saudi. Mereka yang diketahui merupakan warga Karawang, Jawa Barat, mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada akhir Januari lalu.
Masyarakat diminta terus waspada karena varian corona Inggris ini bisa 70 persen lebih menular dari jenis sebelumnya.