Bupati Angkat Bicara soal Sampah Asal Sleman Dibuang di Gunungkidul

7 Mei 2024 22:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sampah dari Sleman disebut dibuang ke pembuangan sampah ilegal bekas tambang kapur di Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Terkait kabar ini, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menegaskan pelaku pembuangan sampah bukan dari jasa pengangkut sampah Pemkab Sleman.
"Kami meminta maaf atas kejadian ini, tapi kita pastikan (pelaku) bukan dari UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Kabupaten Sleman yang melayani jasa angkut sampah," kata Kustini dalam keterangannya, Selasa (7/5).
"Berarti dugaan kami itu dilakukan oleh pihak (jasa angkut) lain," jelasnya.
Kustini mengatakan akan menginvestigasi hal ini. Dia telah menugaskan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman untuk melakukan penelusuran.
"Jika nantinya ada yang terbukti, tentu akan diikuti sanksi sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman Epiphana Kristiyani mengatakan selain UPTD Pelayanan Persampahan, ada jasa angkut lain yang melayani persampahan. Pihaknya pun akan kerja sama dengan DLH Gunungkidul..
ADVERTISEMENT
"Sudah kita pastikan bukan dari UPTD Pelayanan Persampahan Pemkab Sleman. Maka kita akan klarifikasi ke DLH Gunungkidul siapa yang membuang sampah ke Gunungkidul. Untuk selanjutnya kita panggil, dibina dan diberi peringatan," kata Ephi.
Lanjutnya, di Sleman telah dua tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Taman Martani dan Sendangsari. Lalu ada puluhan TPS 3R serta beberapa depo sampah.
"Kita akan menambah lagi dua TPST di wilayah tengah serta beberapa TPS3R agar pengolahan sampah di Sleman lebih optimal lagi," jelasnya.
Pembuangan sampah ilegal ini diketahui ditemukan oleh DLH Gunungkidul. Saat ini aktivitas di sana sudah dihentikan.
"Sudah dihentikan. Saya ngobrol dengan pemilik lahan melalui video call, saya suruh hentikan," kata Kepala DLH Kabupaten Gunungkidul Harry Sukmono kepada wartawan kemarin.
ADVERTISEMENT