Bupati Bogor Sebut saat PPKM Darurat, Kasus Corona Naik, BOR di Atas 90%

17 Juli 2021 13:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Bogor Ade Yasin usai menjalani pemeriksaan penyidik di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat (Jabar), Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/12). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Bogor Ade Yasin usai menjalani pemeriksaan penyidik di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat (Jabar), Bandung, Jawa Barat, Selasa (15/12). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bupati Bogor Ade Yasin menyebut pelaksanaan PPKM Darurat di daerahnya bisa menurunkan tingkat kerumunan. Namun, kata dia, kasus COVID-19 di daerahnya malah meningkat.
ADVERTISEMENT
Ade Yasin tidak menjelaskan data kenaikan kasus corona di daerahnya selama PPKM Darurat. Selain itu, dia juga menyebut bed occupancy rate (BOR) atau keterisian di rumah sakit rujukan pasien corona di Kabupaten di atas 90 persen.
"Ya kalau situasi secara keseluruhan kita sedang melaksanakan PPKM Darurat, jadi lumayan. Untuk keramaian kita sudah sering melaksanakan operasi, baik itu di jalan, tempat makan dan lain-lain," ujar Ade Yasin dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (17/7).
"Tapi situasi secara keseluruhan terkait dengan pandemi, ya pasti tidak baik-baik saja karena sedang PPKM Darurat sudah bisa menurunkan tingkat keramaian, mobilitas masyarakat. Tapi untuk yang terkena pandemi justru semakin naik. Kok bisa begini?" tanya Ade Yasin heran. "Artinya barangkali sebelum PPKM, mereka sudah bergejala. Karena kan inkubasi sekitar seminggu, dari ketertularan atau 5 hari, jadi sebelum PPKM mereka sudah tertular dan saat PPKM diterapkan banyak yang kejadian tertular," ujar Ade Yasin.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Ade Yasin mengatakan ada 29 rumah sakit rujukan corona di Kabupaten Bogor. Dari jumlah itu, terdapat 4 rumah sakit umum daerah (RSUD). Dan semuanya sudah full.
"Kita pun rumah sakit agak keteteran dan Kabupaten Bogor ini besar penduduknya. Jadi kita maksimalkan di 29 rumah sakit, baik swasta maupun daerah, kebetulan kita punya 4 RSUD dan semuanya full," kata Ade Yasin.
"Beberapa rumah sakit dibuat tenda untuk pasien IGD. Kematian cukup tinggi sehingga kita harus terus berjibaku. Jadi kita di satu sisi harus fokus dengan kesehatan di sisi lain kita harus fokus penertiban masyarakat yang tidak taat prokes," lanjut Ade Yasin.