Bupati: Corona di Kulon Progo Terendah di DIY, Berkat Partisipasi Masyarakat

11 Juni 2020 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi virus corona PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi virus corona PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi virus corona melanda seluruh kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dari lima kabupaten kota di DIY, Kulon Progo menjadi kabupaten dengan kasus terendah.
ADVERTISEMENT
Hingga Kamis (11/6), tercatat baru ada 11 pasien positif corona yang terkonfirmasi. Dari jumlah tersebut 10 di antaranya sudah sembuh, dan menyisakan satu pasien yang masih dirawat.
"Alhamdulillah penanganan COVID-19 di Kulon Progo sangat berhasil karena jumlah kumulatif yang positif sampai hari ini hanya 11 dan itu paling rendah di DIY. 10 sudah sembuh dan tinggal satu yang dirawat. Ini paling rendah di DIY," kata Bupati Kulon Progo Sutedjo saat ditemui di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (11/6).
Tedjo, sapaan akrab Sutedjo, menyebut kunci keberhasilan Kulon Progo menekan angka penyebaran corona ada pada partisipasi masyarakat. Untuk itu, meski kasus relatif landai, dia meminta masyarakat jangan sekali-kali mengabaikan protokol kesehatan.
"Strategi kami menekankan partisipasi publik partisipasi masyarakat. Ketika gugus tugas dibentuk tidak hanya kabupaten dan kapanewon (kecamatan), tapi sampai kelurahan, dan bahkan padukuhan, bahkan ada RT/RW banyak relawan," kata Tedjo.
Bupati Kulon Progo, Sutedjo di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (11/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Partisipasi masyarakat ini yang memudahkan pihaknya dalam bertugas. Misalnya, melakukan karantina terhadap setiap pendatang yang masuk ke Kulon Progo selama 14 hari. Setiap orang di kampung sudah paham dan bisa langsung menerapkannya.
ADVERTISEMENT
"Ketika ada pendatang atau pulang kampung yang protokolnya harus isolasi kami menekankan isolasi 14 hari itu. Jadi orang datang sudah ada keluarga yang dituju pasti ada kan. Kami mendorong supaya itu bisa diisolasi di keluarganya. Kalau jumlahnya melebihi kapasitas rumahnya bisa ditampung di tempat karantina yang disediakan pedukuhan atau kelurahan," kata Tedjo.
Dari 1.300 ruang isolasi di tempat karantina yang ada di Kulon Progo, Tedjo mengatakan hanya 32 ruangan yang terisi. Sisanya, mengisolasi diri di keluarganya.
"Lainnya di tempat keluarga semuanya. Partisipasi publik jadi keberhasilan," ujarnya.
Pemkab Kulon Progo juga melakukan rapid test massal di pasar dan pertokoan seperti kabupaten lain. Hasilnya, dari 500 rapid test sampai saat ini belum ada yang dinyatakan positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Rapid test sudah di pasar-pasar dan toko besar, Pasar Sentolo, Pasar Wates, dan lain-lain. Total ada 500 orang rapid test, reaktif 9. Kemudian 9 di-swab hasilnya negatif," ungkap dia.
Tedjo belum mau berbicara jauh tentang new normal. Menurutnya tantangan menyongsong new normal tetap satu, yaitu mengedukasi masyarakat.
"Kadang saya lihat masih ada yang belum pakai masker," kata Tedjo.
Berikut data kasus virus corona di DIY per 10 Juni: - Kota Yogyakarta: 29 positif, 21 Sembuh, 1 Meninggal
- Kabupaten Sleman: 96 positif, 77 Sembuh, 4 Meninggal
- Kabupaten Gunungkidul: 44 Positif, 36 Sembuh, 1 Meninggal
- Kabupaten Bantul: 61 Positif, 49 Sembuh, 2 Meninggal
- Kabupaten Kulon Progo: 11 Positif, 10 Sembuh
ADVERTISEMENT
- Dari Luar DIY: 9 Positif, 1 Sembuh
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.