Bupati Ipuk Sambut Kebijakan Pelonggaran Masker: Rasakan Kesegaran Banyuwangi

26 Mei 2022 11:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani merasakan kondisi alam di Banyuwangi usai kebijakan pelonggaran memakai masker di area terbuka. Foto: Pemkab Banyuwangi
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani merasakan kondisi alam di Banyuwangi usai kebijakan pelonggaran memakai masker di area terbuka. Foto: Pemkab Banyuwangi
ADVERTISEMENT
Kebijakan Presiden Jokowi yang melonggarkan pemakaian masker di ruangan terbuka disambut antusias Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
ADVERTISEMENT
Kebijakan pelonggaran masker ini menunjukkan pengendalian pandemi telah berjalan dengan baik dan menjadi modal untuk memulihkan perekonomian, termasuk di sektor wisata.
"Berhubung ada kebijakan bisa tak pakai masker saat di area terbuka, ayo datang ke Banyuwangi, nikmati kesegaran udara Banyuwangi,” ujar Ipuk.
Ipuk mengatakan, Banyuwangi sangat cocok dikunjungi untuk menikmati berbagai wisata alamnya. Di kabupaten paling timur Pulau Jawa ini terdapat dua taman nasional, yaitu TN Alas Purwo dan Meru Betiri.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani merasakan kondisi alam di Banyuwangi usai kebijakan pelonggaran memakai masker di area terbuka. Foto: Pemkab Banyuwangi
Alas Purwo dan Taman Wisata Kawah Ijen telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO, yang kemudian dinamai Cagar Alam Blambangan.
Banyuwangi juga ditetapkan sebagai Geopark Nasional, tepatnya untuk kawasan Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, dan TN Alas Purwo. Kini, kawasan itu sedang dalam pengajuan sebagai bagian dari jaringan geopark dunia atau UNESCO Global Geopark (UGG).
ADVERTISEMENT
Ipuk mengatakan, kini tumbuh signifikan orang yang mencari destinasi dengan udara sehat. Ini terutama pada segmen wisatawan mancanegara dan kelompok kelas menengah ke atas.
”Berwisata di masa saat ini bukan hanya soal urusan bersenang-senang. Tapi berwisata adalah aktivitas untuk memperbaiki kesehatan fisik dan mental. Banyuwangi adalah destinasi yang tepat, yang menyajikan kesehatan udara sekaligus keindahan alam serta kekayaan budaya,” papar Ipuk.
Kegiatan berselancar di Pantai Plengkung (G-Land) Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: Pemkab Banyuwangi
Oleh karena itu, Ipuk mengajak operator tur maupun hotel untuk membuat paket kesehatan, seperti menggabungkan terapi tradisional, aktivitas di taman nasional atau Kawah Ijen, dan konsumsi makanan sehat.
Ipuk menambahkan, salah satu agenda wisata terdekat yang ada di Banyuwangi adalah ajang selancar internasional paling bergengsi dunia, World Surf League (WSL) Championship Tour, di Pantai Plengkung (G-Land), pada 28 Mei-6 Juni 2022.
ADVERTISEMENT
WSL Championship Tour adalah ajang selancar internasional yang mendapatkan perhatian luas dari seluruh dunia. Liga selancar paling prestisius di dunia ini telah dihelat sejak 1976, dan hanya diikuti peselancar profesional terbaik dunia untuk mengejar predikat sebagai yang terbaik dari yang terbaik di seluruh jagat.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani merasakan kondisi alam di Banyuwangi usai kebijakan pelonggaran memakai masker di area terbuka. Foto: Pemkab Banyuwangi
WSL dihelat di Pantai Plengkung (G-Land) memang dikenal sebagai surga bagi peselancar dunia. Ombaknya masuk kategori salah satu terbaik di dunia.
“Lokasi G-Land berada di Kawasan Taman Nasional Alas Purwo yang begitu kaya flora dan fauna. Para peselancar dunia tersebut tidak hanya berselancar saja, namun mereka bisa menikmati keindahan dan kesegaran udara TN Alas Purwo," kata Ipuk.
TN Alas Purwo menjadi rumah bagi 700 jenis flora, 50 jenis mamalia, 320 jenis burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptile. Sejak 2018, akses jalan utama di kawasan ini telah diaspal, sehingga memudahkan para wisatawan.
ADVERTISEMENT