Bupati Minta Jasa Marga Tanggung Jawab soal Longsor di Dekat Tol Cipularang

12 Februari 2020 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi longsor di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (11/2).  Foto: Dok. BPBD Bandung Barat
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi longsor di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (11/2). Foto: Dok. BPBD Bandung Barat
ADVERTISEMENT
Bupati Kabupaten Bandung Barat Aa Umbara Sutisna angkat bicara terkait bencana longsor di dekat Tol Cipularang KM 118, Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, pada Selasa (11/2).
ADVERTISEMENT
Aa Umbara meminta Jasa Marga bertanggung jawab dalam kejadian itu. Berdasarkan keterangan warga yang terdampak longsor, tanah itu milik Jasa Marga.
"Dengar cerita dari Pak RW bahwa tanahnya milik Jasa Marga. Itu badan jalan (milik) Jasa Marga. Dengan demikian, yang harus memperbaikinya adalah Jasa Marga," kata Aa Umbara kepada wartawan pada Rabu (12/2).
Akibat kejadian itu, berdasarkan data dari BNPB 10 unit rumah warga rusak dan 16 orang terdampak. Aa Umbara meminta warga di sekitar lokasi waspada dengan potensi longsor susulan.
Petugas BPBD meninjau lokasi longsor di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (11/2). Foto: Dok. BPBD Bandung Barat
Selain itu, Aa meminta kepada warga tidak selalu menyalahkan Pemda Bandung Barat jika terjadi bencana longsor. Ia mengatakan permasalahan longsor tidak akan bisa diatasi jika seluruh pihak tidak bisa bekerja sama.
ADVERTISEMENT
"Barusan ibu-ibu menyalahkan saya. Itulah barangkali statemen saya agak berbeda karena yang selalu disalahkan Pemda, bupati yang disalahkan," ucap Aa Umbara.
"Kita akan rapat dan ambil solusi bagaimana. Enggak bisa kita saling menyalahkan, walau pun Pak RW tadi bilangnya karena Jasa Marga," tutur dia.
Sementara, Jasa Marga menuturkan akan bertanggung jawab dalam musibah ini. Mereka sedang menyedot sisa genangan air agar dan membuat saluran air serta mengganti saluran yang tersumbat.
Humas Jasa Marga Nandang Elan mengakui bencana longsor itu dapat berdampak luas jika tidak segera ditangani. Dia memastikan, ruas jalan di dua arah sejauh ini masih aman untuk dilalui oleh kendaraan.
"Kita sedang melakukan penyedotan dan membuat saluran air untuk mengganti saluran yang tersumbat sehingga air bisa mengalir ke saluran itu," ucap Nandang.
Sejumlah petugas membersihkan lumpur sisa longsor yang menimbun jalur tol Cipularang KM 100, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (13/2). Foto: ANTARA/AJ Yumya
Sebelumnya, longsor terjadi di Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Selasa malam, tepatnya di dekat Tol Cipularang KM 118. Menurut Kepala BPBD Bandung Barat Duddy Prabowo, insiden ini terjadi karena saluran air yang tidak berfungsi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Duddy menyebut, akibat longsor tersebut, ada 10 unit rumah warga yang terdampak. Tiga rumah rusak berat, satu rumah tertimbun, dan enam lainnya rusak ringan namun terancam tertimbun longsor.
Tak hanya itu, longsor juga merusak sekitar tiga hektare lahan pertanian dan empat kolam ikan. Saat ini, ada sekitar 80 penduduk yang mengungsi ke tempat yang lebih aman.