Bupati Morut soal Rusuh di PT GNI: TKA Diserang Duluan, Lalu Terjadi Bentrok

15 Januari 2023 19:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Morowali Utara, Delis Julkasson Hehi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Morowali Utara, Delis Julkasson Hehi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkasson Hehi mengecam terjadinya aksi unjuk rasa anarkis di lokasi industri pengolahan nikel PT Gunbuster Nickel Industri (GNI).
ADVERTISEMENT
Kerusuhan itu menyebabkan seorang pekerja asing dan seorang pekerja lokal tewas, dan sejumlah fasilitas rusak dibakar. Delis menegaskan, kerusuhan dipicu adanya provokator yang mempunyai kepentingan terselubung.
"Saya sangat menyesalkan dan mengecam keras aksi yang ditengarai dipicu oleh para provokator dari luar yang membawa agenda-agenda lain," kata Delis kepada wartawan, Minggu (15/1).
Delis menyebut kerusuhan tersebut berawal dari penyerangan pekerja lokal ke tenaga kerja asing (TKA) hingga berujung bentrokan yang memakan korban nyawa.
"Tolong diluruskan informasinya ya. TKA yang diserang duluan, lalu terjadi bentrok. Di tengah bentrok ini, ada oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pengrusakan dan penjarahan di asrama karyawan putri TKI," tegas Delis.
Dihubungi terpisah, Camat Petasi Timur, Morowali Utara, Novri mengaku tak mengetahui pasti kerusuhan tersebut. Tapi, kata dia, kerusuhan kali ini merupakan yang terbesar dan terparah.
ADVERTISEMENT
"Kalau masalah ribut-ribut ini, sebenarnya tidak sering. Cuma ini yang terparah," kata Novri kepada kumparan, Minggu (15/1).
Kerusuhan di PT GNI Morowali Utara. Foto: Dok. Istimewa
Keributan ini berawal dari demo. Kemudian aksi anarkis yang berujung perkelahian antara pekerja lokal dan asing, menyebabkan dua pekerja tewas. Masing-masing, 1 TKA dan 1 TKI.
"Hanya informasi beredar mereka itu ribut. Tapi kita seharusnya juga telusuri dulu, apa penyebabnya. Jangan sampai sengaja ada provokasi," ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat Morowali Utara dan khususnya Petasi Timur, tidak pernah mempersoalkan keberadaan pekerja asing. Sehingga ia mengaku heran dengan aksi kerusuhan itu.
"Keberadaan WNA tidak dipermasalahkan. Saya juga belum tahu benang merahnya, hubungan TKA dan TKI sampai bentrok. Tapi tentunya ada penyebabnya," ucapnya.
Kerusuhan di PT GNI Morowali. Foto: Dok. Istimewa
Kerusuhan ini berawal dari unjuk rasa serikat buruh pada Jumat (13/1). Mereka membawa sebanyak 8 tuntutan. Di antaranya meminta PT GNI wajib menerapkan prosedur K3. Sementara pihak perusahaan, hanya menyetujui 7 dari 8 tuntutan.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, Sabtu (14/1) malam, 500 pekerja bermaksud masuk ke pos 4 PT GNI, tapi dihalangi pihak keamanan. Akibatnya, 500 massa berbuat anarkis dengan menyerang hingga merusak jalan masuk pos 4.
Sebanyak 69 pekerja diamankan polisi usai kerusuhan. Puluhan pekerja tersebut diduga sebagai perusuh yang mengakibatkan sejumlah fasilitas kantor PT GNI rusak hingga hangus terbakar. Dua pekerja yang terdiri dari satu WNA dan pekerja lokal tewas.
Profil PT GNI
PT GNI merupakan pabrik pengolahan pemurnian atau smelter nikel di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah yang didirikan pada 2019. Pemiliknya merupakan investor asal Cina yakni Jiangsu Delong Nickel Industry Co.Ltd.
Pembukaan pabriknya diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 27 Desember 2021 lalu. Jokowi berharap kehadiran smelter tersebut bisa berdampak signifikan demi kebangkitan ekonomi masyarakat di mana perusahaan tersebut berdiri.
ADVERTISEMENT
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim hari ini saya resmikan pabrik smelter PT Gunbuster Nickel Industri," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya kala itu.
PT GNI menjalin kerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk atau ANTAM pada 6 Mei 2021 lalu. Kolaborasi tersebut, meliputi kolaborasi kepemilikan bersama pada smelter GNI, tambang nikel, dan suplai nikel jangka panjang.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Kabupaten Morowali Utara, Yanis Lakawa mengatakan pekerja asing yang terdaftar dalam sistem kurang lebih 533 orang. Sedangkan pekerja lokal dari hasil pemberitahuan GNI mencapai 11.000 orang.
Infografik Kronologi Kerusuhan PT GNI. Foto: kumparan