Bupati Purbalingga Kembali Acungkan Salam Metal saat Ditahan KPK

KPK resmi menahan Bupati Purbalingga Tasdi setelah ditetapkan sebagai tersangka karena menerima suap. Tasdi digiring menuju mobil tahanan pada Selasa (5/6) sekitar 22.00 WIB.

Tasdi yang mengenakan kemeja biru berbalut rompi oranye tanda tahanan KPK tidak bersuara saat dibawa masuk ke mobil tahanan. Dia hanya mengancungkan salam tiga jari serupa yang biasa dilakukan penyanyi aliran rock metal.

Selain oleh penyanyi aliran rock metal, salam ini juga diperkenalkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menerima nomor urut peserta Pemilu 2019. Pada pemilu itu, PDIP mendapat nomor urut tiga.

Selain Tasdi, KPK juga menahan Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan Purbalingga, Hadi Iswanto. Sama seperti Tasdi, hadi juga tidak memberikan penyataan saat dibawa ke mobil tahanan.

Gaya Bupati Purbalingga Saat ditangkap KPK (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)

Juru bicara KPK Febri Diansyah menyebutkan Tasdi akan menjalani masa penahannya di Rutan KPK. "Untuk HIS (Hadi Iswanto) ditahan di Rutan Guntur, tersangka HK (Hamdani Kosen) di Rutan Polres Jakarta Selatan dan untuk tersangka AN (Ardirawinata Nababan) dan LN (Librata Nababan) ditahan di rutan Polres Jakarta Timur untuk 20 hari ke depan," kata Febri.

Tasdi ditetapkan sebagai tersangka karena menerima uang sebesar Rp 100 juta terkait proyek pembangunan tahap kedua Islamic Centre Purbalingga pada 2018. Uang itu baru sebagian dari jumlah yang sepakatkan yaitu Rp 500 juta.

Ia diduga memerintahkan Hadi Iswanto untuk membantu Librata Nababan untuk memenangkan lelang dalam proyek tersebut. Librata bersama rekannya, Hamdani Kosen, kemudian menggunakan perusahaan PT Sumber Bayak Kreasi untuk mengikuti lelang.

Tasdi bahkan disebut sempat mengancam Hadi untuk membantu Librata. Bila tidak dilakukan, Hadi terancam akan dicopot dari jabatannya oleh Tasdi.