Bupati Sleman soal Istri Maju Pilkada dari Partai Berbeda: Wujud Demokrasi

18 Juli 2020 11:34 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal calon Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.
 Foto: Instagram-kustinisripurnomo
zoom-in-whitePerbesar
Bakal calon Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Foto: Instagram-kustinisripurnomo
ADVERTISEMENT
Istri Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mendapat rekomendasi DPP PDI Perjuangan untuk maju Pilkada Sleman 2020. Kustini akan berpasangan dengan Danang Maharsa.
ADVERTISEMENT
Jalan Kustini Sri Purnomo maju Bupati Sleman ini berbeda dengan sang suami, Sri Purnomo. Suaminya sebelumnya diusung PAN dan telah menjabat dua periode ini. SP --sapaan akrab Sri Purnomo-- tidak mempermasalahkan berbeda partai dengan istrinya.
"Ya bagi saya demokratis, artinya itu sebuah pilihan. Karena istri saya disurvei mungkin surveinya baik, kemudian PDIP mau menggunakan. Ya mudah-mudahan nanti masyarakat juga bisa mendukung dengan baik," kata Sri Purnomo ditemui di sela-sela coklit oleh petugas KPU Sleman di rumah dinasnya, Sabtu (18/7).
Sri Purnomo bersama keluarga di sela-sela coklit oleh KPU Sleman di rumah dinasnya, Sabtu (18/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru-kumparan
Apakah PAN ke depannya akan turut berkoalisi mendukung Kustini, SP mengaku tentu akan ada komunikasi. Dia berharap nantinya akan ada kerja sama yang baik, tidak hanya dari PAN, tetapi semua kalangan.
ADVERTISEMENT
"Ya di situlah demokrasi, nanti kan kita juga komunikasi dengan PAN ya. Artinya kan semua akan ada koalisi, kerja sama, mudah-mudahan kerja sama yang baik dari semua kalangan itu bisa memperkuat, artinya jalannya demokrasi di Kabupaten Sleman," jelasnya.
SP juga membantah adanya dinasti politik di keluarganya. Patut diketahui, selain istrinya maju sebagai calon bupati, anak SP-Kustini yaitu Raudi Akmal juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Sleman.
Bakal calon Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Foto: Instagram-kustinisripurnomo
"Orang yang mengatakan soal dinasti politik itu kan enggak bisa membedakan yang dimaksud dinasti itu apa. Dinasti itu kan pemberian yang tidak melalui pemilihan. Kalau pemilihan itu artinya kalau saya pemilih saya satu keluarganya lima, apa artinya lima di antara 750 ribu suara yang lain. Itu kan tidak ada 0,0 sekiannya persen," tutur SP.
ADVERTISEMENT
Menurut SP, pesta demokrasi itu adalah pilihan rakyat dan tidak diputuskan karena keturunan. Yang maju berarti memiliki kemampuan, kapasitas, dan kapabilitas.
"Artinya, kalau orang itu menganggap dinasti itu orang yang belum dewasa. Mestinya kan apa visi misinya, program kerjanya, kemudian bagaimana kerja selama ini. Itu yang harus dipikirkan," ujarnya.
Dia juga menganggap rekomendasi dari PDIP merupakan sebuah apresiasi kepada keluarganya. Sang istri dianggap turut mengisi pembangunan di Kabupaten Sleman.
"Kalau istri saya di rumah duduk-duduk tidak berbuat apa-apa, tidak akan dilirik. Ketika dilirik itu mestinya orang yang melirik itu sudah ada perhitungan sudah ada survei. Kami percaya pada itu, kami menghormati dan kami terima kasih," ucap dia.
Kustini juga sebelumnya telah membantah adanya dinasti politik. Menurutnya, di era demokrasi ini, siapa pun berhak dipilih dan memilih.
ADVERTISEMENT
"Dinasti itu kan kerajaan. Ini kan demokrasi. Demokrasi itu siapa pun berhak untuk maju, memilih dan dipilih. Begitu juga untuk maju dan diajukan. Ini bukan kerajaan lho. Kalau dinasti, suami raja, saya ratu. Ini bukan. Sleman itu cerdas mau melihat nanti, SDM Sleman tinggi sekali," ungkap Kustini.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona